Probolinggo, FAKTUAL.CO.ID –
Langkah penuh inovatif yang dilakukan oleh Pemkab Probolinggo terhadap Gelora Kraksaan, menjadi hal yang patut memperoleh respon positif. Bagaimana lokasi sekitar Gelora (Gelanggang Olahraga) yang dulunya merupakan kawasan tak terawat, kini telah disulap menjadi rest area yang ramai dan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk sekedar berkunjung guna refreasing mencari suasana lain.
Terlebih lokasi ini menjadi jujugan pengunjung dari luar daerah yang mampir untuk melepaskan penat sembari menikmati destinasi aneka jajanan dan gemerlap lampu dikawasan tersebut.
Tampilan spektakuler Gelora Merdeka Kraksaan yang saat ini berganti nama menjadi Gelora SAE ini tidak lepas dari balutan perjuangan Didik Tri Wahyudi, Ketua Paguyuban Gelora bersama H. Lutfi Hamid BA selaku pengawas dilokasi tersebut.
Diketahui, perjuangan Didik yang awalnya seorang diri dalam memfasilitasi keberadaan PKL Gelora Kraksaan ini penuh dengan pengorbanan, mulai dari pengadaan penerangan seluruh lapak yang ada, bahkan di tahun 2008, Didik harus menggadaikan BPKB motor yang dimilikinya disalah satu Bank demi mendapatkan modal karena dirinya tidak memiliki apa apa sebagai modal usaha.
Kini dengan keanggotaan 126 pedagang kaki lima, dianggap pencapaian kemajuan yang cukup signifikan dari jumlah anggota PKL yang hanya 70 anggota. Pengelolaan komunitas PKL ditempat ini diakui oleh ketua Paguyuban telah berjalan 16 tahun dan berbekal SK dari pemda tahun 2012, Didik yang berkolaborasi dengan Lutfi sebagai pengawas, mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.
Keberhasilan dan kegigihan ketua paguyuban PKL, Didik Tri Wahyudi dalam mengelola dan memfasilitasi para pedagang kecil dilokasi ini diapresiasi oleh Lutfi Hamid. Sebagai pengawas, Lutfi melihat potensi dan semangat yang dimiliki oleh sosok Didik. “Ditengah tidak bisa tertatanya lingkungan disekitar GOR, Ketua paguyuban ini ternyata mampu memberi kontribusi bagi keberlangsungannya usaha pedagang kecil dan menengah dilokasi ini. Dan saat ini, kesabaran dan kegigihan dari ketua paguyuban PKL ini terjawab dengan dikembangkannya lokasi Gelora menjadi rest area yang cukup nyaman untuk dikunjungi.”ujar pria yang akrab disapa Iyek Lut ini. (Mamad)