Berita  

KfW Jerman Lirik Kab,Pasaman, Bupati Welly Suhery Perkuat Petani Usulkan Pengembangan Kebun Kopi dan Aren

Pasaman, FAKTUAL.CO.ID – Kabupaten Pasaman memang menyimpan sejuta pesona dan kekayaan alam yang belum terjamah. Daerah bersejarah dijuluki Ranah Tuanku yang berada persis di lintasan khatulistiwa ini menyimpan Sumberdaya Alam (SDA) yang belum tergarap maksimal.

Disinilah Bupati Welly Suhery dengan jeli melirik, jika Pasaman Bangkit bukan sekedar slogan, Bupati Welly melihat potensi besar ini sebagai harapan kesejahteraan masyarakat dimasa mendatang. Untuk itulah ia bertekad, jika segala potensi yang ada di bantaran wilayah bukit barisan ini bisa tergarap dengan maksimal sebagai kebangkitan kesejahteraan rakyat di Pasaman.

Kini, Kabupaten Pasaman menjadi salah satu target pendanaan program kelestarian hutan dari KfW (Kreditanstalt fur Wiederaufbau), bank pembangunan asal Jerman.

Dukungan finansial senilai 20 juta Euro atau lebih dari Rp 200 miliar itu untuk enam Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) di Sumbar dan difokuskan pada peningkatan aktivitas monitoring dan perlindungan kawasan hutan.

BACA JUGA :
Wirid Rutin Pemkab Pasaman, Bupati Sabar AS Lepas Keberangkatan ASN yang Berangkat Haji

Kepala Bidang Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Bambang Suyono, mengonfirmasi hal tersebut. “Tim ingin mendapatkan masukan lebih dari Pemkab Pasaman. Karena Pasaman menjadi salah satu daerah yang akan didukung dengan pendanaan,” ujar Bambang dalam pertemuan di ruang kerja bupati Selasa (11/11).

Ia menjelaskan, kerjasama dari dana hibah Jerman ini akan difokuskan untuk pelestarian kawasan hutan guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu juga difokuskan pada kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan dan sejumlah program penunjang kegiatan kehutanan lainnya.

Sementara itu perwakilan dari KfW, Hubertus Kraienhorst, Senior Forestry Expert mengatakan, KfW memiliki sejarah panjang lebih dari 25 tahun mendukung program-program kehutanan di Indonesia. Setelah fokus di Kalimantan, Jambi, dan Sumatera Utara, kerja sama kini meluas ke Sumatera Barat.

BACA JUGA :
Ulul Azmi, PLTP Bonjol Akan Menciptakan Ribuan Lapangan Kerja Bagi Masyarakat Pasaman

Menurutnya Pasaman menjadi salah satu daerah yang sangat potensial untuk mendapat dana hibah dalam program yang akan dijalankan. Untuk itu ia berharap kerjasama nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Merespons positif hal ini, Bupati Pasaman Welly Suhery menyatakan bahwa 58 persen lebih wilayahnya merupakan kawasan hutan yang menjadi sumber hidup masyarakat.
“Kami di Pasaman sudah bisa merasakan manfaat dari program-program yang ada dalam pemanfaatan hutan, seperti perhutanan sosial dan program lainnya,” kata Bupati Welly.

Bupati menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari hutan. Sebagai bentuk dukungan sekaligus usulan strategis, Bupati Welly meminta agar investasi dari program ini diarahkan pada komoditas unggulan lokal.
“Boleh kami mengusulkan, kalau memang ada investasi untuk jenis tanaman, kalau bisa kopi saja. Karena masyarakat kami sedang giat melakukan penanaman kopi. Selain itu juga tanaman aren,” tuturnya.

BACA JUGA :
Tutup Turnamen Sepakbola Rao Saiyo Cup, Bupati Sabar: Olahraga Bagian Upaya Mewujudkan Pasaman Sehat

Selain itu, Bupati juga menyoroti tantangan pemasaran produk tanaman lokal yang selalu memiliki kendala untuk tembus pasar luar. “Ini kami minta juga turut jadi perhatian untuk tindaklanjut program itu. Produk ada, tapi pasarnya tidak ada,” pungkas Bupati.

Usulan tersebut sejalan dengan potensi daerah. Kadis Pertanian Pasaman, Prasetyo, menambahkan bahwa berdasarkan kontur wilayahnya, Pasaman sangat potensial menghasilkan kopi. Dengan dukungan yang tepat, Pasaman dapat menghadirkan produk kopi yang mampu bersaing di pasar.

Program pendanaan KfW diharapkan tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga menjadi katalisator bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan melalui komoditas andalan seperti kopi dan aren.

( Abdi Novirta )

Penulis: Abdi NovirtaEditor: Redaksi