Berita  

Gunung Sampan Kian Bergairah, ‘Surga Dunia’ yang Menantang Otoritas

Kawasan Gunung Sampan (GS) di Desa Kotakan, Kecamatan Kota, kini menjelma menjadi episentrum hiburan malam yang kian liar dan terbuka.

SITUBONDO, FAKTUAL.CO.ID — Di balik gemerlap malam Kota Situbondo, kawasan Gunung Sampan (GS) di Desa Kotakan, Kecamatan Kota, kini menjelma menjadi episentrum hiburan malam yang kian liar dan terbuka. Di balik label karaoke, lokasi ini ditengarai telah bertransformasi menjadi pusat praktik prostitusi terselubung yang berjalan nyaris tanpa hambatan.

Alih-alih meredup, aktivitas di GS justru semakin menggila. Setiap malam, arus kendaraan tampak keluar-masuk kawasan ini, menandakan geliat bisnis yang seolah tak tersentuh penegakan hukum. Dari kejauhan, dentuman musik dan kerlip lampu menjadi tanda kehidupan malam yang menggoda di balik bukit itu.

“Semakin ramai saja, Mas. Rasanya seperti tempat hiburan yang aman dan bebas,” ujar Yoyo (bukan nama sebenarnya), seorang pengunjung asal Panarukan yang mengaku kerap menghabiskan malam di kawasan tersebut.12/10.

BACA JUGA :
Jelang Idul Fitri, Bupati Situbondo Resmikan 20 Masjid Ramah Pemudik

Hal senada diungkapkan Samsul, seorang pengunjung lain. Ia menilai, daya tarik GS bukan hanya pada suasananya, tapi juga karena harga karaoke yang relatif murah serta banyaknya “pendamping” yang ditawarkan secara terbuka.
“Cewek-ceweknya banyak pilihan dan cantik-cantik. Kabarnya ada yang sengaja didatangkan dari luar daerah,” tuturnya tanpa ragu.

BACA JUGA :
Bupati Situbondo, Serahkan Petikan SK Sebanyak 106 Nakes Yang Lulus P3K Dan Tersenyum Lega

Fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar: di mana peran aparat dan pemerintah daerah?
Mengapa aktivitas yang terang-terangan melanggar norma dan hukum ini bisa berlangsung aman seolah mendapat perlindungan tak kasat mata?

BACA JUGA :
KPH Perhutani Bondowoso Menandatangi Kerjasama Dengan Kejaksaan Negeri Situbondo

Kondisi ini bukan hanya soal moralitas, tetapi juga menyangkut ketertiban sosial dan citra daerah. Jika dibiarkan, Gunung Sampan berpotensi menjadi simbol kegagalan pemerintah dalam menegakkan aturan di tengah masyarakat.

Kini publik menanti, apakah Satpol PP dan aparat penegak hukum akan bertindak tegas atau justru membiarkan “surga dunia” di Gunung Sampan terus beroperasi di tengah terang lampu kota.

(DB)