Berita  

Paguyuban Tionghua Se-Sumsel Gelar Donor Darah Bersama

Palembang, FAKTUAL.CO.ID
Paguyuban-Paguyuban Tionghoa se-Sumatera Selatan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Selatan dan kota Palembang mengadakan Donor Darah Bersama di gedung YAP Ballroom, Palembang (07/12/2024).

Mengusung tema, “Setetes Darah Anda Nyawa Bagi Semua”, kegiatan ini melibatkan berbagai komunitas dari Tionghoa Indonesia se-Sumatera Selatan. Pada peserta donor darah kali ini, panitia menargetkan 500 peserta, namun karena banyaknya antusias masyarakat Sumatera Selatan sehingga sudah mencapai 1000 lebih peserta donor darah.

Selain donor darah, juga terdapat stand-stand seperti cek gula darah, pengecekan saraf terjepit atau penyakit lainnya yang digelar secara gratis.

BACA JUGA :
MUSPROV ke X Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2024

Johan YAP selaku Ketua Panitia mengatakan, Bahwa paguyuban Tionghoa se Sumatera Selatan bergotong royong untuk mensuplai darah dengan mengadakan donor darah bersama PM provinsi dan kota yang nantinya akan disalurkan ke seluruh rumah sakit di Palembang dan di luar kota.

“Jadi kegiatan ini murni dari seluruh paguyuban Tionghoa se Sumatera Selatan, kita juga dibantu oleh universitas MDP jadi untuk pendaftaran kelancarannya, untuk darahnya yang mengelola PMI kota dan PMI provinsi,” Ujarnya.

“Kami berpesan kepada para pendonor bahwa ini kegiatan kemanusiaan, jadi bagi yang belum donor kalau bisa nanti harus mencoba untuk mendonor, dan bagi yang sudah mendonor kalau bisa tetap dirutin karena kita tahu bahwa kebutuhan darah ini tidak pernah cukup. Seperti kita ketahui, yang bisa donor itu antara 2 bulan sampai 3 bulan baru boleh donor satu kali lagi, sementara orang yang sakit kalau kita lihat di rumah sakit yang butuh darah itu satu orang kadang butuh 3 kantong 4 kantong,” Imbuhnya.

BACA JUGA :
Percasi Kota Palembang Hadirkan 227 Perserta Ikuti Lomba Catur

Kedepan, pihaknya berharap pemerintah dapat mensupport kegiatan donor darah karena paguyuban tidak dapat bekerja sendiri, butuh bantuan dari pemerintah untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, Universitas, agar ada bibit-bibit pendonor baru.

BACA JUGA :
Razia Gabungan Kendaraan R2 Dan R4 Puluhan Kendaraan Terjaring

karena kalau yang pendonor seperti saya saya harus 3 bulan baru donor lagi sementara kebutuhan darah sangat-sangat banyak kalau mau hitung rumah sakit di Palembang saja ada 20-an dari yang kecil sampai yang besar itu sebenarnya catatan untuk PMI juga mereka juga harus lebih giat melakukan sosialisasi.(Harto)

**) IIkuti berita terbaru FAKTUAL.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.