Probolinggo, FAKTUAL.CO.ID –
Wali Kota Probolinggo dr. H. Aminuddin menerima kunjungan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo, Mouna Sri Wahyuni, di ruang kerjanya pada Selasa (15/4). Pertemuan tersebut membahas program dan kegiatan strategis BPS yang akan dilaksanakan pada tahun 2025, termasuk pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Wali Kota Aminuddin menyambut baik rencana program dan kegiatan BPS tahun ini. Ia menegaskan pentingnya peran data dalam setiap kebijakan dan pembangunan daerah.
“Tentunya, Pemkot Probolinggo siap mendukung jalannya program BPS, agar pemanfaatan data lebih maksimal” kata Wali Kota Amin.
Salah satu hal yang disorot dalam pertemuan adalah penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yaitu data terpadu yang berisi informasi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. DTSEN merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Sosial (Kemensos) dan BPS.
“Nah ini yang mau kita bicarakan ke depan, dengan membuat MoU (Memorandum of Understanding, red) dengan BPS. Jadi hasil data yang keluar untuk Kota Probolinggo nanti, (adalah) single data. Bagaimana nanti prediksi atau tren yang harus kita lihat, lalu apa yang harus kita lakukan, istilahnya terapi terhadap perkembangan data tersebut, khususnya yang berhubungan dengan inflasi, harus dikerjasamakan. Sehingga hasilnya nanti betul-betul real objektif, bukan klaim sepihak,” terang dr. Aminuddin.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Probolinggo, Mouna Sri Wahyuni, menyampaikan bahwa BPS terus berupaya menyelaraskan visi dalam pengelolaan data statistik yang ada di pemerintahan, perangkat daerah maupun di kelurahan. Hal ini dilakukan untuk mendukung evaluasi pembangunan, pengentasan kemiskinan, serta pengendalian inflasi.
“Ini yang kami branding, Pak. Bahwa Kota Probolinggo terlihat satu data kelurahannya sudah jalan. Tentunya tidak berjalan sendiri, karena di sini kami juga dibantu Diskominfo sebagai Wali Data dan Dinsos sebagai Produsen Data,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa BPS secara rutin merilis data inflasi, sebagai indikator makro yang berpengaruh terhadap kebijakan fiskal dan moneter. Untuk menghasilkan data tersebut, BPS melakukan pemantauan harga terhadap ratusan komoditas secara berkala.
“Inflasi Kota Probolinggo saat ini relatif stabil. Fenomena dibalik angka inflasi ini tentunya perlu dicermati untuk melihat perekonomian secara umum,” katanya.
Menurutnya, data statistik memiliki peran vital dalam mendukung proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan pembangunan. Untuk itu, BPS terus memperluas akses publik terhadap data melalui berbagai kanal, salah satunya layanan Halo PST (Pusat Statistik Terpadu), yang dapat diakses secara daring di halopst.web.bps.go.id.
“Kami rutin menyampaikan diseminasi, baik melalui berita resmi statistik, publikasi, rilis maupun tabel data atau Halo PST, Pak,” jelasnya.
Halo PST adalah layanan online dari BPS Provinsi Jawa Timur yang menyediakan konsultasi data statistik. Layanan ini dapat diakses melalui laman halopst.web.bps.go.id., dengan fitur Pencarian data, Konsultasi dengan petugas BPS, Chat, Layanan Ning AIDA (Artificial Intelligence Data Assistance), Membaca publikasi BPS secara gratis. (Mamad)