JEMBER, FAKTUAL.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kabupaten Jember menyelenggarakan Talk Show bertajuk “Santripreneur dan Peluang Pendidikan Tinggi di Luar Negeri, Selasa (21/10/2025) di Hotel Bandung Permai Jember.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten 2 Sekretariat Daerah Jember, dr. Hendro Sulistiono, MM, dan dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari 200 santri dan pengurus pondok pesantren, serta 50 perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan lurah se-Kecamatan Kaliwates.
Dalam acara ini,Diskopum Jember juga Menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Dr. Gamal Albinsaid motivator nasional dan anggota Komisi IX DPR RI dari Malang dan Betari Aisah, tutor IELTS sekaligus konsultan pendidikan luar negeri, acara ini menjadi wadah motivasi dan inspirasi bagi para santri untuk berani bermimpi besar dan bertindak nyata.
Dalam paparannya, Dr. Gamal mendorong para santri untuk memulai usaha berbasis lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang ramah lingkungan namun menguntungkan. “Santri bisa jadi pengusaha mandiri tanpa harus menunggu modal besar, Mulai dari lingkungan terdekat, seperti pondok pesantren, dengan konsep usaha sederhana namun berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Betari Aisah menyampaikan informasi dan kiat sukses dalam memperoleh beasiswa, khususnya dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Ia mendorong para santri untuk tidak hanya menuntut ilmu di dalam negeri, tetapi juga menjelajah pendidikan global hingga jenjang S3.
Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Diskopum Jember, Totok Sugiarto, SE, menjelaskan bahwa talk show ini merupakan lanjutan dari empat pelatihan Santripreneur yang sebelumnya telah digelar bekerja sama dengan Politeknik Negeri Jember, dengan melibatkan 200 santri,”terang totok.
Lebih lanjut totok menjelaskan bahwa tujuan utama dari seluruh rangkaian kegiatan ini adalah untuk memberdayakan santri,dengan harapan menjadikan santripreneur, artinya ketika lulus mereka tidak perlu menunggu pekerjaan,tetapi sudah bisa berwirausaha secara mandiri,” jelasnya.
Selanjutnya ia menambahkan materi yang dipaparkan oleh Dr.Gamal Albinsaid difokuskan untuk memotivasi pengurus pondok maupun santri,agar dapat memulai usaha, salah satunya melalui pengelolaan sampah berbasis sampah,sehingga memungkinkan mereka untuk menghasilkan keuntungan tanpa modal besar,sekaligus bisa menjaga kebersihan pondok,” tutupnya. (Nurul)