Bondowoso, FAKTUAL.CO.ID – Panitia pemilihan kecamatan (PPK) Sumberwringin Bondowoso menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara (Putungsura) Pilkada 2024. Kegiatan tersebut melibatkan PPS dan KPPS, bertempat di wisata teduh glamping, kecamatan Sumberwringin, Selasa (19/11/2024).
Simulasi diawali dengan pemaparan tata cara yang akan dikukan dalam pemungutan dan penghitungan suara, mulai dari pembukaan tempat pemungutan suara (TPS) hingga penghitungan perolehan suara yang akan dilakukan di TPS, sekaligus pengiriman data formulir C-Hasil Pemilihan oleh petugas KPPS menggunakan aplikasi Sirekap.
Anggota PPK devisi teknis, Ahmad Wildtan Maulana, mengatakan simulasi ini bertujuan untuk memastikan seluruh petugas di lapangan dapat memahami dan menjalankan prosedur yang sudah ditetapkan, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2024 tentang pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati.
“Kami ingin memastikan bahwa pemungutan dan penghitungan suara berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa ada kesalahan yang dapat merugikan masyarakat atau calon peserta pemilihan,” ujar Wildan.
Para peserta simulasi ini diajari secara praktek mengenai cara mempersiapkan tempat pemungutan suara, pengambilan sumpah janji KPPS, penataan bilik suara, pengaturan meja tempat petugas, hingga penyelenggaraan proyeksi hasil penghitungan suara secara transparan.
“kami simulasikan sangat rinci untuk memberikan gambaran yang jelas di TPS mengenai tahapan yang akan dihadapi dalam pemilihan nanti,” tandasnya.
Penyelenggaraan simulasi ini juga melibatkan penggunaan teknologi terkini berupa Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) guna mendukung akurasi dan kecepatan dalam penghitungan suara dan pelaporannya. Selain itu, simulasi ini menjadi ajang untuk mengevaluasi kekurangan dalam persiapan, sehingga dapat dilakukan perbaikan sebelum hari pemilihan pada 27 November nanti.
Sebagai bagian dari simulasi, PPS dan KPPS juga diajarkan bagaimana menangani sejumlah situasi darurat atau tidak terduga yang mungkin terjadi, seperti kesalahan teknis, kendala sistem, atau masalah logistik.
Selain itu, petugas juga diajari cara melayani para pemilih penyandang disabilitas, karena pemilih disabilitas ini juga menjadi prioritas pelayaan di TPS.
Wildan menegaskan, pengalaman simulasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko kesalahan yang bisa terjadi saat pemilihan pada hari pelaksanaan, mengingat pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap proses pilkada serentak 2024.
“Harapan kami, PPS dan KPPS betul-betul paham secara teknis, di mana simulasi ini berlandaskan PKPU 17 tahun 2024, sehingga pelaksanaan pencoblosan berjalan sesuai aturan, tertib dan lancar ” pungkas Wildan.
Pada kesempatan ini, turut hadir forkompimcam Sumberwringin, Pengawas Pemilu dan masyarakat setempat. (Ega)