Berita  

Demo Besar-besaran di Polres Taput, Desak Usut Tuntas Kasus Hoaks

Sekitar 1.200 perempuan dari DPW Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI) Sumatera Utara menggelar demonstrasi damai (Renol Simanjuntak/Faktual.co.id)

Tapanuli Utara, FAKTUAL.CO.ID – Sekitar 1.200 perempuan dari DPW Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI) Sumatera Utara menggelar demonstrasi damai di depan Mapolres Tapanuli Utara (Taput) pada Rabu (6/11). Mereka mendesak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan penyebaran foto-foto hoaks bermuatan asusila yang melibatkan seorang tokoh masyarakat Ibu Satika Simamora.

Para demonstran menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan kasus oleh pihak kepolisian. Menurut mereka, proses penyelidikan dinilai terlalu lambat, sementara laporan serupa dari pihak lain telah ditindaklanjuti dengan cepat.

“Kami melihat adanya perbedaan perlakuan dalam penanganan kasus ini,” ujar Murika Ningsih, pemimpin aksi. “Laporan kami sudah diajukan sejak 1 Oktober lalu, namun hingga kini belum ada perkembangan yang signifikan.”

BACA JUGA :
Selebaran Pornografi Diduga Untuk Menjatuhkan Calon, LADN Minta Aparat Tegas

Murika menambahkan, tindakan penyebaran hoaks ini sangat merugikan dan berpotensi merusak nama baik korban serta mengganggu stabilitas keamanan di daerah. Ia pun mendesak agar pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Menanggapi tuntutan para demonstran, Kasat Reskrim Polres Taput, Iptu Arifin Purba, yang hadir menemui massa aksi, menyampaikan bahwa kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan. “Kami pastikan kasus ini menjadi prioritas dan akan kami usut tuntas,” ujarnya.

BACA JUGA :
Pj Bupati Tapanuli Utara Prioritaskan Kesejahteraan Masyarakat

Arifin juga menjelaskan bahwa Kapolres Taput sedang berada di Jakarta untuk mengikuti agenda penting. Ia pun mengundang perwakilan demonstran untuk berdialog lebih lanjut di dalam ruangan.
Selain tuntutan terkait kasus hoaks, para demonstran juga menyampaikan beberapa poin penting lainnya, seperti:

Netralitas Polri: Meminta Polri untuk menjaga netralitas selama proses Pilkada serentak.

Supremasi Hukum: Mendesak penegakan hukum yang adil dan tanpa pandang bulu.

BACA JUGA :
Misteri Mayat Tanpa Identitas Menggemparkan Warga Taput, Ditemukan Mengapung di Sungai Aek Sigeaon

Perlindungan Perempuan: Meminta perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan penghentian segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Stop Kriminalisasi: Stop kriminalisasi terhadap kepala desa dan camat selama proses pesta demokrasi ini, hingga berantas gembong narkoba dan peredaran barang haram tersebut sampai ke akar-akarnya.

Aksi damai yang berlangsung selama beberapa jam tersebut berjalan dengan tertib dan kondusif. Setelah berdialog dengan perwakilan kepolisian, para demonstran akhirnya membubarkan diri dengan membawa harapan agar kasus yang mereka laporkan dapat segera terselesaikan.