Jember, FAKTUAL.CO.ID – Program Bunga Desaku kembali digelar sebagai wadah komunikasi langsung antara Pemerintah Kabupaten Jember dan masyarakat desa. Kegiatan kali ini berlangsung di Lapangan Sidodadi, Kecamatan Tempurejo, dengan fokus penguatan sektor peternakan rakyat melalui pelayanan kesehatan hewan terpadu (yankeswandu), pengukuhan kelompok peternak, serta pelatihan pembuatan silase pakan ternak.
Bupati Jember Muhammad Fawait hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan membuka ruang dialog terbuka bersama para peternak. Berbagai aspirasi, masukan, hingga keluhan disampaikan secara langsung oleh masyarakat. Dalam dialog itu, Gus Fawait menegaskan pentingnya menjaga dan memanfaatkan bantuan pemerintah sesuai peruntukannya.
Ia mengingatkan bahwa bantuan berupa ternak maupun sarana produksi harus dirawat dan digunakan secara bertanggung jawab. Penyalahgunaan bantuan, menurutnya, tidak hanya merugikan penerima, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
Perwakilan kelompok peternak dalam kesempatan itu menyampaikan kebutuhan akan pendampingan yang lebih menyeluruh. Mereka berharap adanya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dukungan pemasaran hasil ternak, serta penyediaan sarana dan prasarana modern guna meningkatkan produktivitas. Pola peternakan tradisional dinilai sudah tidak lagi cukup untuk menjawab tantangan keberlanjutan usaha.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemerintah Kabupaten Jember telah menyalurkan bantuan di sektor peternakan, di antaranya sekitar 100 ekor domba, bantuan vitamin ternak yang direncanakan berlanjut hingga tahun 2026, serta alat penunjang berupa chopper pakan yang ditinggalkan di lokasi untuk dimanfaatkan bersama oleh kelompok peternak.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan cinta pemerintah Kabupaten Jember. Memang belum sempurna, tapi lebih baik ada daripada tidak sama sekali,” ujar Gus Fawait.
Ia juga menyampaikan bahwa ke depan akan ada tambahan bantuan dari pemerintah pusat, termasuk alat pertanian dan peternakan seperti traktor dan mesin diesel. Namun, ia kembali mengingatkan pentingnya menjaga bantuan tersebut agar dapat digunakan dalam jangka panjang dan tidak menimbulkan persoalan.
Selain sektor peternakan, Gus Fawait turut menyoroti pentingnya imunisasi anak, mengingat capaian imunisasi di Kecamatan Tempurejo masih relatif rendah dibandingkan wilayah lain di Kabupaten Jember.
“Imunisasi itu halal, sudah ditegaskan oleh MUI. Kalau sapi saja perlu vitamin, anak-anak kita juga perlu imunisasi,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa demam pasca imunisasi merupakan reaksi yang wajar sebagai tanda tubuh sedang membentuk kekebalan.
“Kalau setelah imunisasi panas itu biasa. Justru kalau tidak ada reaksi sama sekali, itu yang perlu dipertanyakan,” pungkasnya. (Nurul)







