Palembang, FAKTUAL.CO.ID – Pimpinan Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin II sekaligus Dewan Pendekar Pagar Nusa Kota Palembang, KH. Soni Suharsono, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya peletakan batu pertama pembangunan Aula Pelatihan dan Pengesahan Warga Baru Pagar Nusa di lingkungan Pondok Pesantren SMP, pada Sabtu, 15 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 santri, sesuai tradisi pengesahan yang rutin digelar setiap tahun.
Dalam keterangannya, KH. Soni menjelaskan bahwa pembangunan aula pelatihan ini merupakan kebutuhan penting untuk menunjang proses pembinaan kader dan atlet pencak silat Pagar Nusa di lingkungan pesantren. Terlebih, dalam satu minggu terakhir pihaknya telah menggelar pelatihan intensif yang menghadirkan pelatih dari Wonosobo, Jawa Tengah—seorang pendamping atlet muda yang kerap mewakili Indonesia di Singapura.
“Mudah-mudahan dengan pelatihan selama seminggu ini, para santri yang sudah mumpuni dapat meningkatkan kualitas dirinya. Harapan kami, lahir atlet-atlet yang membanggakan Pagar Nusa dan pesantren, bahkan mampu bertanding di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
KH. Soni menambahkan, aula pelatihan ini kelak akan menjadi padepokan resmi untuk membina kader-kader terbaik, sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat pengembangan pencak silat Pagar Nusa di Kota Palembang. Bahkan, ia berharap fasilitas ini dapat menjadi sentra pelatihan Pagar Nusa untuk Sumatera Selatan.
Lebih jauh, KH. Soni memaparkan kembali sejarah dan tujuan mulia berdirinya Pagar Nusa. Organisasi pencak silat ini didirikan oleh Mbah Maksum Jauhari, ulama besar dari Kediri, sebagai pagar penjaga ulama dan pesantren pada masa-masa sulit pergerakan nasional. Filosofinya, kata KH. Soni, tetap relevan hingga kini.
“Pagar Nusa itu pagar nusa dan bangsa. Artinya, pagar bagi Nahdlatul Ulama dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Santri yang berkompeten dan terlatih diharapkan mampu menjaga marwah ulama, pesantren, dan siap membentengi NKRI dari ancaman ideologi maupun gerakan yang ingin merusaknya,” tegasnya.
Saat ini, Pagar Nusa Palembang telah mengalami perkembangan signifikan. Struktur organisasi di tingkat kecamatan juga terus terbentuk dan menguat. Dari 18 kecamatan di Kota Palembang, seluruhnya telah memiliki Pengurus Anak Cabang (PAC). Banyak di antaranya merupakan para alumni pesantren yang kembali mengabdi untuk membangun Pagar Nusa di wilayah masing-masing.
Dengan berbagai langkah pembenahan ini, KH. Soni optimistis Pagar Nusa Palembang akan semakin bangkit dan mampu melahirkan kader-kader yang solid, berakhlak, dan tangguh.
“Semoga langkah ini menjadi awal kebangkitan baru Pagar Nusa, agar semakin siap menjaga ulama, pesantren, serta berkhidmat untuk nusa dan bangsa,” tutupnya. (Harto)







