Cek Kesiapan Hadapi Banjir dan Longsor, Pemkab Bondowoso Gelar Apel Siaga di Alun-Alun

Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Bencana Hidrometeorologi di Alun-Alun Ki Bagus Asra, Jumat (17/10).

Bondowoso, FAKTUAL.CO.ID — Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Bencana Hidrometeorologi di Alun-Alun Ki Bagus Asra, Jumat (17/10). Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD, TNI, Polri, relawan, hingga instansi teknis terkait, sebagai bentuk kesiapan daerah menghadapi potensi bencana yang kerap terjadi saat musim hujan.

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menegaskan, apel ini merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan seluruh perangkat daerah dalam menghadapi ancaman bencana, baik banjir, tanah longsor, angin kencang, maupun gempa bumi.

“Siaga ini adalah bentuk kesiapan kita. Sebenarnya perangkat lunak sudah ada, tinggal pembaharuan SK dan SOP-nya. Insyaallah kita siap dan siaga menghadapi kondisi bencana, walaupun tentu kita tidak berharap itu terjadi,” ujar Bupati.

BACA JUGA :
Personil Koramil 0822/01 Bersama Tim Gabungan Lakukan Pengamanan di Masjid

Ia menambahkan, sistem peringatan dini telah terpasang di beberapa titik rawan bencana, meski masih perlu peningkatan, terutama alat deteksi gempa yang dinilai masih perlu pembaruan.

“Untuk gempa alatnya memang perlu kita tingkatkan lagi gradenya. Tapi pola koordinasi dan sistem peringatan dini sudah berjalan. Kita juga terus mendorong masyarakat untuk mengantisipasi, termasuk dalam proses evakuasi dan kesiapan dokumen penting,” imbuhnya.

Terkait dengan pengurangan anggaran daerah sebesar Rp60 miliar, Bupati mengakui hal tersebut turut berdampak pada alokasi dana kebencanaan. Namun, Pemkab Bondowoso telah mengajukan dukungan anggaran ke pemerintah pusat.

“Pasti ada pengaruhnya, tetapi kami sudah ajukan ke pusat dan insyaallah akan ada perhatian dan bantuan. Komitmennya sudah ada, tinggal menunggu realisasi,” tegasnya.

BACA JUGA :
Polres Bondowoso Amankan 7 Remaja Diduga Akan Perang Sarung

Sementara itu, Kepala BPBD Bondowoso, Kristianto, menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini merupakan bagian dari komitmen bersama bahwa penanggulangan bencana adalah urusan kemanusiaan.

“Bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, dan kekeringan masih menjadi ancaman di Bondowoso. Karena itu, mitigasi dan pencegahan menjadi langkah utama agar risiko bencana bisa kita kurangi,” jelasnya.

Kristianto menyebut, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga saluran air tetap bersih. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi untuk menangani wilayah rawan, terutama di kawasan perkotaan yang kerap mengalami genangan dan banjir lokal.

“Wilayah kota memang paling berpotensi banjir karena aktivitas masyarakat padat. Tapi secara umum, seluruh kecamatan memiliki potensi bencana masing-masing. Untuk itu, kami dorong pembentukan Sekolah Siaga Bencana agar edukasi dan kesiapan terus berjalan,” ungkapnya.

BACA JUGA :
Sebagai Narasumber, Kasdim 0822 Bondowoso Hadiri Rakor Binwasgar Pemdes Tahun 2024

Selain banjir dan longsor, Bondowoso juga termasuk wilayah yang memiliki potensi gempa bumi. BPBD terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk siap menghadapi situasi darurat.

“Kita terus edukasi agar masyarakat tahu langkah evakuasi ketika gempa terjadi. Salah satunya, menyiapkan dokumen penting dalam satu tas yang mudah dijangkau. Ini hal sederhana tapi sangat penting,” tutup Kristianto.

Kegiatan apel diakhiri dengan peninjauan langsung peralatan tanggap bencana, mulai dari kendaraan operasional, alat evakuasi, hingga peralatan komunikasi darurat. Pemerintah berharap, momentum ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan bukan sekadar seremonial, tetapi komitmen nyata dalam melindungi masyarakat Bondowoso dari ancaman bencana alam.