Muara Enim, FAKTUAL.CO.ID – Warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, kecewa berat terhadap hasil pengerjaan proyek pembangunan siring sepanjang kurang lebih 100 meter yang didanai dari APBD Tahun 2024 dengan nilai anggaran diperkirakan mencapai Rp200 juta. Proyek tersebut diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Pantauan warga, kondisi siring saat ini sudah rusak parah meski belum genap satu tahun. Lantai siring sudah hancur, dan sejumlah bagian pekerjaan tampak hanya ditambal sulam. Lebih ironis lagi, pembangunan ini disebut-sebut berdiri di atas struktur bangunan lama, tanpa pembongkaran menyeluruh.
“Baru seumur jagung sudah rusak. Ini proyek diduga kuat kurang volume dan kualitasnya rendah. Kami sangat kecewa,” ujar DL (25), warga setempat, kepada wartawan, Kamis (18/7).
DL menambahkan, warga berharap agar proyek ini diperbaiki agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang, sesuai tujuan pembangunan.
“Jangan sampai proyek seperti ini justru merugikan warga. Kami ingin pembangunan itu bermanfaat, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui telepon, pengawas proyek bernama Sarif tidak merespons panggilan wartawan. Di sisi lain, Alil—pihak pelaksana proyek—mengakui bahwa perusahaannya yang mengerjakan proyek tersebut. Namun, ketika ditanya soal dugaan kekurangan volume dan buruknya kualitas pekerjaan, ia enggan memberikan komentar.
Warga yang resah pun mengambil langkah tegas. Proyek ini telah dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan melalui LP Nomor: 20250713-66289, dan kini ditangani oleh Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Muara Enim.
“Kami juga tengah menyiapkan dokumen tambahan berupa foto, video, dan data volume pekerjaan untuk diserahkan ke aparat penegak hukum,” kata warga.
Warga Desa Pajar Bulan berharap aparat penegak hukum turun langsung ke lapangan guna mengusut tuntas dugaan korupsi dan penyalahgunaan anggaran dalam proyek tersebut.
“Oknum kontraktor dan pengawas yang terlibat dalam proyek ini harus ditindak. Jangan sampai uang negara terus dirugikan dan masyarakat jadi korban,” pungkas DL.