Berita  

Seribu Langkah Satu Arah YPM Gema Semangat Kebangsaan di Upacara Akbar Pembukaan Tahun Ajaran Baru

Sidoarjo, FAKTUAL.CO.ID
Ahad pagi, 13 Juli 2025. Kabut tipis masih menyelimuti langit Sidoarjo saat derap kaki mulai terdengar di lapangan Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA). Ribuan siswa dan ratusan guru dari berbagai satuan pendidikan Yayasan Pendidikan Ma’arif (YPM) berkumpul dalam formasi rapi. Semua mata tertuju ke satu titik: panggung kehormatan tempat berdirinya sang inspektur upacara, Kolonel Inf. Andik Siswanto, S.I.P., M.I.Pol.

Matahari belum tinggi ketika upacara pembukaan tahun ajaran baru 2025/2026 resmi dimulai. Namun semangat yang terpancar dari wajah-wajah muda pagi itu seolah mampu mengalahkan teriknya sinar mentari. Kolonel Andik putra daerah sekaligus alumni YPM tampil gagah mengenakan seragam kebesaran TNI. Sosoknya menjadi simbol inspiratif tentang bagaimana pendidikan yang kuat bisa membentuk karakter tangguh dan membanggakan.
Dalam pidatonya, Kolonel Andik menyampaikan pesan yang tak sekadar formal. Ia bicara tentang mimpi, perjuangan, dan pentingnya mengenal jati diri.

“Tidak ada yang lebih kuat dari semangat seorang pelajar yang punya tujuan. Kalian bukan hanya penerus bangsa, tapi penentu arah bangsa,” ujarnya lantang disambut tepuk tangan membahana.
Upacara semakin hidup dengan persembahan budaya yang menggugah rasa. Tarian Gandrung Gurit Mangir, khas Banyuwangi, membuka kegiatan dengan gerakan elegan namun sarat kekuatan cerita. Tarian ini seolah menjadi pengantar spiritualitas budaya kepada generasi baru.

Tak kalah menarik, pertunjukan Pencak Silat dari santri Ma’arif membuat suasana mendebarkan. Gerakan cekatan, tangkas, namun harmonis menunjukkan bahwa kekuatan tak selalu tentang otot, tapi juga kendali dan kedewasaan.
Puncak penampilan pra-upacara adalah barisan Paskibra gabungan siswa SMA dan SMK YPM. Gerak mereka terukur, langkah mereka seragam. Ketika bendera Merah Putih perlahan naik disertai lagu kebangsaan, banyak yang tak mampu menahan haru. Momen itu membekas, menciptakan getar kebangsaan yang sulit dilupakan.

Dari pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, lapangan UMAHA menjadi panggung edukatif sekaligus kultural. Bukan sekadar seremoni, upacara ini menjadi ruang dialog simbolik antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Para guru, staf, hingga kepala sekolah tampak menyatu dalam satu semangat: membangun ekosistem pendidikan yang bermakna dan membumi.
Ketua Yayasan Pendidikan Ma’arif dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pembukaan akademik, tetapi juga ikhtiar untuk menyatukan semua elemen di bawah satu nilai: cinta ilmu, cinta budaya, dan cinta negeri.

“Dari YPM, kami ingin lahirkan generasi bukan hanya cerdas pikirannya, tapi juga kokoh karakternya,” tegas beliau.
Antusiasme tak berhenti di lapangan. Media sosial penuh dengan unggahan siswa, guru, dan wali murid yang membagikan kebanggaan mereka. Tagar seperti #YPMBerprestasi dan #UpacaraYPM2025 pun sempat ramai diperbincangkan di lingkup lokal.

Di tengah zaman yang makin digital, kegiatan seperti ini mengingatkan pentingnya akar. Bahwa pendidikan adalah proses spiritual sekaligus sosial, bukan hanya soal angka dan nilai. Dan YPM, dalam tradisi dan semangatnya, telah membuktikan bahwa pembukaan tahun ajaran bisa menjadi awal dari sebuah pergerakan besar pergerakan menuju generasi emas Indonesia. (Aila)

Penulis: AilaEditor: Redaksi