Saham BUMI Terbaru: Prospek, Sentimen Pasar, dan Rekomendasi Analis

Saham BUMI Terbaru: Prospek, Sentimen Pasar, dan Rekomendasi Analis
Foto: AI

Pendahuluan

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menjadi pusat perhatian di Bursa Efek Indonesia. Sebagai salah satu emiten batubara terbesar, pergerakan saham BUMI kerap memengaruhi dinamika pasar. Dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar yang terus membesar, saham ini banyak diburu trader ritel maupun investor institusional.

Namun, volatilitasnya membuat investor perlu lebih jeli. Artikel ini akan mengulas prospek saham BUMI, sentimen pasar yang memengaruhi, serta rekomendasi terbaru dari analis.

Kondisi Fundamental BUMI

Pendapatan & Laba

  • Pendapatan Semester I 2025: Rp 11,0 triliun, tumbuh dari Rp 9,8 triliun pada periode sama tahun lalu.
  • Laba bersih Q2 2025: Rp 331,3 miliar, turun tajam dari Rp 1,39 triliun di tahun sebelumnya.

Rasio Keuangan

  • PBV: ~0,91x (masih undervalued dibanding rata-rata sektor).
  • PER: ~124x (sangat tinggi, akibat laba yang menurun).
  • ROE: 0,73% (rendah).
  • ROA: 0,52% (rendah).
BACA JUGA :
Update Saham BUMI, Peluang Investasi atau Risiko Tinggi?

Interpretasi: meski revenue tumbuh, laba menurun tajam sehingga investor menaruh ekspektasi pada efisiensi operasional di semester II 2025.

Analisa Teknikal Saham BUMI

  • Harga terkini: sempat menembus Rp 170-an.
  • Support kuat: Rp 134 – 141.
  • Resistance: Rp 164 – 174.
  • Indikator teknikal: mayoritas (MA, RSI, MACD) masih memberi sinyal bullish.

Kesimpulan teknikal: momentum penguatan masih ada, namun perlu hati-hati karena volatilitasnya sangat tinggi.

Sentimen Pasar yang Mempengaruhi Saham BUMI

  1. Harga Batubara Global
    Kenaikan harga batubara internasional akibat lonjakan permintaan India dan Tiongkok menjadi katalis positif.
  2. Permintaan Domestik Stabil
    Indonesia masih mengandalkan batubara untuk pasokan listrik, memberi dasar permintaan yang konsisten.
  3. Tren Energi Global
    Tekanan ESG (Environmental, Social, Governance) semakin besar. Banyak negara mulai mengurangi ketergantungan batubara, namun transisi energi berjalan bertahap.
  4. Likuiditas Tinggi
    Saham BUMI termasuk salah satu yang paling aktif diperdagangkan di BEI, menjadikannya primadona trader.
  5. Spekulasi Investor
    Saham ini kerap dijadikan instrumen spekulasi jangka pendek karena pergerakannya cepat.
BACA JUGA :
Harga Saham BUMI Menguat, Apa Faktor Pendorongnya?

Rekomendasi Analis

Beberapa analis dari sekuritas besar di Indonesia memberikan pandangan terhadap saham BUMI:

  • BRI Danareksa Sekuritas → rekomendasi Buy on Weakness, target harga Rp 164 – Rp 174.
  • Mirae Asset Sekuritas → menyarankan Hold, menunggu perbaikan kinerja laba di semester II.
  • Indo Premier Sekuritas → melihat potensi bullish jangka pendek, tetapi risiko valuasi mahal tetap besar.

Kesimpulan rekomendasi: secara umum, saham BUMI masih menarik untuk trading jangka pendek, namun investor jangka panjang perlu berhati-hati.

Prospek Saham BUMI

Jangka Pendek (1–3 bulan)

Berpotensi melanjutkan tren naik menuju Rp 174 jika harga batubara tetap tinggi.

Jangka Menengah (6–12 bulan)

Kinerja Q3–Q4 akan sangat menentukan. Jika laba pulih, saham ini bisa masuk fase konsolidasi kuat di atas Rp 170.

BACA JUGA :
Harga Saham BUMI Menguat, Apa Faktor Pendorongnya?

Jangka Panjang (lebih dari 1 tahun)

Tekanan transisi energi menjadi tantangan. Diversifikasi bisnis menjadi kunci bagi BUMI agar tidak hanya bergantung pada batubara.

Strategi Investasi

  1. Trader jangka pendek: bisa masuk saat harga mendekati support Rp 141–144 dengan target Rp 164–174.
  2. Investor menengah: tunggu rilis laporan keuangan berikutnya untuk konfirmasi perbaikan laba.
  3. Investor jangka panjang: perlu diversifikasi ke sektor lain, jangan hanya mengandalkan batubara.

Kesimpulan

Saham BUMI saat ini berada dalam posisi menarik sekaligus berisiko.

  • Prospek: harga batubara tinggi, likuiditas besar, dukungan permintaan domestik.
  • Risiko: penurunan laba, valuasi mahal, beban utang, serta transisi energi global.

Bagi trader, saham ini memberikan peluang spekulasi dengan potensi keuntungan cepat. Namun bagi investor jangka panjang, saham BUMI membutuhkan kehati-hatian dan strategi diversifikasi.