Bondowoso, FAKTUAL.CO.ID — Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keamanan pangan, Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso bersama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Al-Ishlah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menyelenggarakan Pelatihan Keamanan Pangan dan Penjamah Pangan bagi seluruh pengelola dan relawan SPPG Al-Ishlah.5 Oktober 2025
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Al-Ishlah ini diikuti oleh perwakilan pesantren, PIC Yayasan, serta seluruh pengelola SPPG, mulai dari Kepala SPPG, Akuntan SPPG, Ahli Gizi SPPG, hingga seluruh relawan SPPG Al-Ishlah. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengayaan wawasan dan keilmuan tentang tata cara pengolahan makanan yang higienis, aman, dan bergizi, sesuai dengan standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan.
Dalam sambutannya, perwakilan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pesantren untuk terus meningkatkan kualitas layanan gizi bagi masyarakat dan santri.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan di lingkungan pesantren maupun dalam program Makan Bergizi Gratis bagi masyarakat benar-benar aman, sehat, dan layak konsumsi. Melalui pelatihan ini, para pengelola dan relawan SPPG diharapkan semakin profesional dalam melaksanakan tugasnya,” ujar salah satu pengurus SPPG Al-Ishlah.
Sebagai lembaga pelayanan sosial berbasis pesantren, SPPG Al-Ishlah saat ini melayani 2.320 penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis yang tersebar di 26 sekolah dari 4 desa di wilayah Bondowoso. Program ini menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk daerah-daerah yang terpencil dan sulit diakses, sebagai wujud nyata kepedulian Pondok Pesantren Al-Ishlah terhadap peningkatan gizi anak-anak dan generasi muda di pelosok.
Dalam Pelatihan Keamanan Pangan dan Penjamah Pangan ini, tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso memberikan materi terkait standar penjamahan makanan, kebersihan diri penjamah, sanitasi lingkungan dapur, dan pengendalian kontaminasi silang. Peserta juga mendapatkan pelatihan langsung, seperti teknik mencuci tangan yang benar, penggunaan alat pelindung diri, serta prosedur penyimpanan bahan makanan sesuai standar keamanan pangan.
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memastikan seluruh pihak memahami secara menyeluruh prinsip keamanan pangan dan penjamahan makanan yang baik.
“Pelatihan ini dimaksudkan agar semua yang terlibat memahami dengan baik standar keamanan pangan yang benar, mulai dari penerimaan bahan, persiapan pengolahan, hingga distribusi dan penyajian kepada penerima manfaat,” ujar perwakilan dari Dinas Kesehatan Bondowoso.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelayanan sehari-hari. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis menuju standarisasi pelayanan gizi dan keamanan pangan di lingkungan SPPG Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, serta memperkuat sinergi antara pesantren dan pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya.