Berita  

Pengurus PPJP Kota Semarang Didesak Mundur: Pedagang Pasar Johar Serukan Reformasi, Kritik Kepemimpinan Suwanto yang Dinilai Mandul

Foto: Ilustrasi

Semarang, FAKTUAL.CO.ID – Suara penolakan terhadap pengurus lama Persatuan Pedagang Pasar Jawa Tengah (PPJP) Kota Semarang semakin lantang. Sejumlah pedagang pasar, terutama dari Pasar Johar Semarang, menuding kepengurusan lama di bawah pimpinan H. Suwanto tidak memiliki dedikasi, kapasitas, maupun hasil nyata bagi kesejahteraan pedagang.

Dalam berbagai forum dan rapat internal, para pedagang mengaku muak dengan manuver segelintir orang yang memaksa mempertahankan nama-nama lama dalam struktur PPJP. Mereka menilai, para pengurus lama justru menjadi beban organisasi karena tak mampu memperjuangkan nasib pedagang di tengah kondisi pasar tradisional yang kian terpuruk.

“Setiap hari kami bayar retribusi, tapi apa hasilnya? Pasar Johar makin sepi, penataan tidak jelas, dan PPJP tidak pernah turun tangan. Lalu untuk apa ada pengurus kalau hanya duduk di kursi dan mengaku peduli?” ujar salah satu pedagang Pasar Johar dengan nada kesal.

BACA JUGA :
Ajang Audisi Puteri Anak & Remaja Indonesia Jawa Tengah 2025: Panggung Prestasi dan Penguatan Karakter Generasi Muda

Kritik pedagang tidak hanya soal kinerja, tetapi juga menyentuh moralitas dan integritas pengurus lama yang dianggap gagal memberi solusi terhadap persoalan mendasar di pasar. Di sisi lain, praktik jual beli lapak dan dugaan permainan dalam penataan kios disebut masih marak terjadi tanpa pengawasan yang tegas dari PPJP.

Bahkan pedagang sendiri yang mengatakan bahwa salah satu pengurus ppjp tidak ada kejelasan mengenai toko toko yang dipakai di Johar tersebut, Tr mempunyai berapa toko di Johar tengah dan utara, kami tau sejatinya dia itu siapa. Jika diambil semua oleh Tr terus kami bagaimana sekarang, peduli ppjp terhadap kami. Tidak sama sekali, peranmereka sangat tidak legitimatif terhadap pedagang pasar johar.

BACA JUGA :
Kapolri Tutup Pendidikan Taruna Tk IV Akpol Angkatan ke-55 Tahun 2024

“Kalau terus dipaksakan mereka tetap jadi pengurus, itu sama saja melecehkan suara pedagang. Kami tidak mau diatur orang-orang yang hanya bisa mengaku berjasa tapi tidak punya kerja nyata,” tambah pedagang lain dari kawasan Johar Tengah.

Sementara itu, sumber internal Pemkot Semarang menyebut bahwa Wali Kota Semarang juga tidak menunjukkan dukungan atau rasa simpatinya terhadap formasi pengurus lama PPJP, karena dinilai tidak sejalan dengan semangat reformasi dan pembenahan pasar tradisional yang sedang digalakkan pemerintah.

BACA JUGA :
Strategi Polda Jateng Wujudkan Kondusifitas Selama Ramadhan dan Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 1446 H

Gerakan “Reformasi Pengurus PPJP” pun mulai menggema di kalangan pedagang. Mereka menilai sudah saatnya organisasi ini dibersihkan dari figur-figur yang hanya menumpang nama tanpa kontribusi. “Kalau ada yang memulai reformasi, itu baik. Sudah saatnya PPJP dipegang orang yang punya hati dan visi untuk pedagang,” tegas perwakilan pedagang dari Pasar gunung pati.

Hingga kini, Ketua PPJP Kota Semarang, H. Suwanto, belum memberikan tanggapan resmi atas penolakan keras tersebut. Namun banyak pedagang menilai kepemimpinannya sudah kehilangan legitimasi moral. “Kalau ketua tidak bisa berbuat apa-apa, bagaimana nasib pedagang pasar tradisional Kota Semarang ke depan?” tanya seorang pedagang Johar, menyuarakan kegelisahan banyak pihak.