Berita  

Literasi Melawan Kekerasan: Buku “Realitas” Jadi Seruan bersama Lindungi Perempuan dan Anak di Sumatera Selatan

Upaya memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak kembali digaungkan melalui Launching buku bertema “Realitas: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Tantangan dan Harapan” yang digelar di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (16/12).

Palembang, FAKTUAL.CO.ID – Upaya memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak kembali digaungkan melalui Launching buku bertema “Realitas: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Tantangan dan Harapan” yang digelar di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (16/12).

Buku ini hadir sebagai suara kepedulian sekaligus alarm sosial atas masih maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumatera Selatan.

Buku tersebut disusun oleh tiga akademisi dan praktisi hukum perempuan, yakni Dr. Hj. Nurmalah, S.H., M.H., CLA, Dr. Ira Kharisma, S.H., M.Kn., C.Med, dan Dr. Henny Natasha Rosalina, S.I.Kom., S.H., M.H..

Kegiatan ini turut dihadiri jajaran pejabat strategis Provinsi Sumatera Selatan, di antaranya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perpustakaan, Kepala Dinas Kominfo, Biro Umum dan Perlengkapan, Biro Humas dan Protokol, serta TGUPP Bidang Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat, Kependudukan dan PPPA.

BACA JUGA :
Grand Opening Warung LQ Palembang, Hadir Dengan Nuansa Kekinian

Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Edward Candra, dalam sambutannya mengapresiasi lahirnya buku tersebut. Ia menilai karya ini menjadi kontribusi luar biasa dari para perempuan intelektual Sumatera Selatan dalam menjawab tantangan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Buku ini menjadi bagian penting dalam edukasi masyarakat serta pedoman bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Tinggal bagaimana implementasinya ke depan agar benar-benar dirasakan manfaatnya,” ujarnya.

Salah satu penulis, Dr. Hj. Nurmalah, menegaskan bahwa buku ini lahir dari empati dan kepedulian mendalam terhadap korban. Menurutnya, masih banyak hambatan dalam penegakan hukum kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, mulai dari korban yang takut bersuara hingga kurangnya responsivitas aparat.

BACA JUGA :
Prodia Resmikan Klinik Utama di Palembang, Menyediakan One Stop Solution Untuk Kesehatan

“Kami ingin memberikan pemahaman hukum kepada semua pihak agar kekerasan tidak lagi terjadi, serta mendorong efek jera melalui proses hukum yang berjalan dengan adil,” tegasnya.

Sementara itu, Dr. Henny Natasha Rosalina menekankan pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam mengenali berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, seksual, maupun ekonomi. Dengan hadirnya buku ini, ia berharap masyarakat lebih berani terlibat dan bersinergi dengan aparat penegak hukum, terutama di era KUHP baru yang membuka ruang lebih luas bagi penindakan hukum.

Pandangan senada disampaikan Dr. Ira Kharisma, yang mengajak seluruh penegak hukum—kepolisian, kejaksaan, hingga hakim—untuk bersikap tegas apabila alat bukti telah mencukupi.

BACA JUGA :
SD Negeri 24 Palembang, Kegiatan Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis

“Sinergi dan keberanian dalam menegakkan hukum adalah kunci agar keadilan benar-benar hadir bagi korban,” ujarnya.

Menutup rangkaian acara, Ketua Palembang Woman Club (PWC), Dra. Hj. Indriati Ansyori, M.Pd, menyoroti pentingnya pendidikan dalam keluarga sebagai fondasi pencegahan kekerasan. Ia menekankan bahwa pendidikan nilai, moral, dan agama menjadi solusi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat yang aman bagi perempuan dan anak.

Melalui buku ini, para penulis berharap lahir kesadaran kolektif bahwa kekerasan bukan sekadar persoalan hukum, melainkan tanggung jawab bersama. Sebuah langkah kecil lewat literasi, namun bermakna besar untuk masa depan perempuan dan anak di Sumatera Selatan. Harto