Jember, FAKTUAL.CO.ID – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, melalui tim Pokja (Kelompok Kerja),tulus Wijayanto baru-baru ini memberikan penjelasan mengenai proses uji publik untuk penerima beasiswa afirmasi yang berlangsung di ruang kerjanya, beliau menyampaikan bahwa tim telah melakukan verifikasi terhadap 13 nama yang terdaftar sebagai calon penerima beasiswa.jumat (14/11/2025)
“Sejumlah 13 nama yang kami cek di lapangan kemarin, ternyata ada 8 yang perlu dilihat langsung kondisinya di lokasi. Sementara itu, ada 5 lainnya yang perlu konfirmasi lebih lanjut dengan pihak perguruan tinggi,” ungkap tulus
Lebih lanjut Tulis menjelaskan bahwa, uji lapangan dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat terkait beberapa penerima beasiswa yang dianggap tidak memenuhi kriteria, seperti berasal dari keluarga mampu. Laporan yang masuk menunjukkan bahwa beberapa penerima beasiswa seharusnya tidak menerima karena kondisi keluarga mereka yang mampu secara ekonomi, ” terangnya.
Dari hasil pengecekan lapangan, tim menemukan fakta yang beragam. Ada beberapa keluarga penerima beasiswa yang benar-benar tidak layak, seperti yang ditemukan pada satu keluarga yang memiliki usaha, orang tua yang sudah menunaikan ibadah haji, dan lingkungan sekitar yang menunjukkan kemampuan ekonomi yang cukup tinggi,” terang tulus.
ia juga menambahkan Pada beberapa kasus, memang ditemukan bahwa keluarga penerima beasiswa adalah keluarga yang secara ekonomi mampu. Bahkan, mereka memiliki usaha yang mapan. Hal ini menunjukkan bahwa laporan yang masuk mengenai status sosial ekonomi mereka valid,” jelasnya.
Namun, ada juga kasus di mana laporan masyarakat ternyata tidak sepenuhnya akurat. “Misalnya, ada laporan yang mengklaim bahwa penerima beasiswa berasal dari keluarga yang mampu, tetapi setelah kami cek di lapangan, kondisi sebenarnya berbeda. Foto yang disertakan dalam laporan ternyata bukan foto rumah penerima beasiswa, melainkan foto rumah tetangga mereka,” ungkapnya.
Selain itu, proses verifikasi juga melibatkan wawancara langsung dengan keluarga penerima beasiswa dan pemeriksaan dokumen terkait, seperti buku rekening dan tagihan listrik. “Kami tidak hanya mengandalkan foto rumah, tetapi juga memeriksa bukti-bukti lain yang lebih objektif seperti buku rekening atau tagihan listrik,” lanjutnya.
Beliau menegaskan bahwa verifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa penerima beasiswa memang memenuhi syarat yang ditetapkan, dan agar program ini tepat sasaran. “Tujuan kita bukan hanya untuk memberikan beasiswa, tetapi juga memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil sesuai dengan prinsip keadilan dan transparansi,” Pungkasnya.(Nurul)







