Berita  

Kades Curah Nongko Berikan Bantuan 50 Rumah Warga Layak Huni

Jember, FAKTUAL.CO.ID – Kepala Desa Curah nongko, Ismail Nawawi, menunjukkan kepeduliannya dengan melakukan intervensi untuk mengangkat kondisi permukiman warga Dusun Kota Blater. Sebanyak 50 rumah tidak layak huni yang terbuat dari bambu dan berlantai tanah akan diperbaiki secara bertahap menggunakan Anggaran Dana Desa (DD).

Kondisi kehidupan di dusun yang dihuni sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) ini memang memprihatinkan. Seluruh warga beraktivitas sebagai buruh sadap getah karet di PTPN Regional V Kota Blater. Selain kondisi rumah, dusun ini juga belum menikmati listrik PLN dan hanya mengandalkan genset dari PTPN yang menyala terbatas dari maghrib hingga pukul 23.00 WIB. Sinyal telekomunikasi juga tidak tersedia.

Merespons kondisi tersebut, Ismail Nawawi bersama perangkat desa dan masyarakat bergerak cepat. Setelah mendapat izin dari PTPN, mereka memulai tahap pertama perbaikan dengan memplester rumah-rumah warga secara gotong royong.

BACA JUGA :
Danbrigif 9/DY/2 Kostrad Menggelar Acara Temu Kumpul Silaturahmi

“Tahap awal ini akan kami fokuskan untuk 50 rumah berlantai tanah. Pembiayaan diambil dari DD dan akan dilakukan bertahap, dimulai dari 10 rumah terlebih dahulu,” jelas Ismail Nawawi.

BACA JUGA :
Mendekati Bulan Ramadhan Kapolres Jember beserta Ulama dan TOMAS Jember Meminta Anggota Polisi untuk Berantas Peredaran Narkoba dan Miras

Ia menambahkan, kondisi cuaca yang mulai sering hujan memperparah keadaan. “Jalan menjadi licin, dan yang paling mengkhawatirkan, rumah warga bocor saat hujan dan goyang saat diterpa angin,” pungkasnya.

Kepedulian Kades Ismail diapresiasi oleh Joko Adisetyo, Ketua RT setempat. “Kami sangat bersyukur memiliki kades seperti Pak Ismail. Beliau bersama perangkat desa sudah sangat peduli. Rumah kami yang semula dari tanah, kini sudah mulai diplester,” ujar Joko.

BACA JUGA :
OTT Polres Jember, Dugaan Pemerasan oleh Oknum LSM Ngaku Wartawan Minta Uang THR

Kehidupan masyarakat Dusun Kota Blater memang bergantung pada getah karet. Setiap pagi, sebelum kabut turun tebal, mereka sudah berjalan menuju kebun untuk menyadap, mengandalkan tetesan getah sebagai sumber penghidupan utama.

Sumber rohman

Penulis: RohmanEditor: Redaksi