FAKTUAL.CO,ID – Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi tulang punggung inisiatif nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan perkembangan pesat. Hingga akhir Juni 2025, tercatat 1.837 unit SPPG sudah beroperasi di seluruh Indonesia, dengan total 72.521 tenaga kerja terserap.
Data ini disampaikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dalam laporan resmi bulanan. Capaian ini disebut sebagai bukti bahwa program SPPG tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi masyarakat, tetapi juga memberi dampak ekonomi dan sosial yang signifikan.
Dampak Ekonomi: Puluhan Ribu Lapangan Kerja Baru
Kepala BGN menegaskan bahwa setiap dapur SPPG melibatkan setidaknya 30–50 tenaga kerja. Mereka terdiri dari:
- Kepala SPPG (ASN hasil rekrutmen SPPI).
- Juru masak dan tenaga distribusi.
- Petugas kebersihan.
- Pengelola logistik.
- Tenaga penyuluh gizi.
Dengan 1.837 dapur yang sudah beroperasi, artinya lebih dari 72 ribu lapangan kerja baru tercipta hanya dalam waktu enam bulan. “Ini adalah multiplier effect dari program SPPG, bukan hanya soal makanan bergizi gratis, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Kepala BGN.
Cakupan dan Manfaat Langsung
SPPG yang sudah berjalan melayani jutaan penerima manfaat, terutama:
- Anak-anak sekolah dasar dan menengah.
- Santri di pondok pesantren.
- Warga prasejahtera di sekitar dapur SPPG.
Makanan yang disajikan dirancang dengan standar gizi seimbang, mengutamakan bahan pangan lokal seperti beras, sayuran segar, telur, ikan, dan daging ayam.
Selain itu, dapur SPPG juga berfungsi sebagai pusat edukasi gizi, di mana masyarakat diajak belajar tentang pentingnya pola makan sehat.
Target Ambisius: 32.000 SPPG pada Akhir 2025
Pemerintah menargetkan pembangunan 32.000 dapur SPPG rampung pada November 2025. Artinya, dalam beberapa bulan ke depan, masih ada puluhan ribu unit dapur yang harus dibangun dan dioperasikan.
Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, BGN bekerja sama dengan:
- Polri yang hingga kini sudah membangun 195 dapur MBG.
- Pemerintah daerah untuk penyiapan lahan dan fasilitas pendukung.
- UMKM lokal dan petani sebagai penyedia bahan pangan utama.
Sinergi Pemerintah, Polri, dan UMKM
Dalam laporan terpisah, Kapolri menyebut bahwa Polri akan menambah 28 dapur MBG baru hingga akhir 2025. Keterlibatan Polri tidak hanya pada aspek keamanan distribusi, tetapi juga dalam pengelolaan dapur dan rekrutmen tenaga kerja.
Sementara itu, keterlibatan UMKM, koperasi, dan kelompok tani lokal menjadi faktor penting dalam memastikan bahan pangan yang segar, murah, dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Dengan 1.837 SPPG sudah beroperasi dan 72.521 tenaga kerja terserap, program Makan Bergizi Gratis menunjukkan dampak yang nyata. Tidak hanya membantu mengatasi masalah gizi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi daerah, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Target 32.000 dapur pada akhir 2025 memang ambisius, tetapi capaian sejauh ini memberi optimisme bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang tepat menuju generasi emas 2045 yang sehat dan produktif.