Berita  

Heboh! Diduga Tanpa Prosedur Hukum, Oknum Ustadz Rusak Rumah Warga di Bondowoso

Rumah korban pengrusakan

Bondowoso, FAKTUAL.CO.ID – Seorang pria yang dikenal luas sebagai ustadz di media sosial diduga nekat melakukan aksi pengrusakan rumah di RT 13 RW 3, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, Kamis (3/7/2025). Ironisnya, aksi brutal ini diduga dilakukan tanpa prosedur hukum dan menyebabkan trauma berat bagi seorang anak kecil yang berada di dalam rumah saat kejadian.

Tak sendiri, oknum ustadz itu datang menggandeng Ketua RT dan beberapa orang yang langsung memanjat atap rumah serta menurunkan genteng. Dinding rumah pun jadi sasaran. Aksi main hakim sendiri ini sontak membuat geger warga sekitar.

“Saya kaget, dapat telepon dari adik saya. Rumah kami dirusak sekelompok orang, anak kecil di dalam sampai ketakutan,” ujar Malik Hasan, pemilik rumah, Selasa (8/7).

BACA JUGA :
Angin Puting Beliung Terjang Pemukiman, Tanggap Cepat Koramil Maesan, Polsek, dan BPBD Tinjau Lokasi Terdampak

Menurut Malik, saat kejadian, rumah dihuni oleh adik dan keponakannya. Keponakan kecilnya, Fawwaz, menyaksikan langsung kekacauan itu dan berlari ketakutan ke ibunya. “Mental anak kami dihancurkan. Ini bukan sekadar rusak genteng, ini merusak psikologis anak!” tegas Malik geram.

BACA JUGA :
Dandim 0822 dan Forkopimda Bondowoso Rembug Percepatan Penurunan Stunting

Diketahui, pelaku utama tinggal di Malang dan merasa punya hak atas rumah tersebut. Namun tindakan nekatnya jelas dilakukan tanpa proses hukum resmi. Warga menyebut, video pengrusakan beredar luas dan langsung viral. Garis polisi kini terpasang di lokasi.

Kuasa hukum keluarga korban, Nurul Jamal Habaib, memastikan pihaknya sedang menyiapkan laporan resmi ke Polres Bondowoso. “Fokus kami bukan hanya pada kerugian material, tapi pada dampak trauma psikis pada anak. Ini bentuk kekerasan,” tegas Habaib.

BACA JUGA :
BPK RI Lakukan Pemeriksaan Keuangan di Pemkab Bondowoso

Ia juga menyinggung peran publik sang ustadz. “Sebagai tokoh agama, harusnya memberi keteduhan, bukan justru meneror warga dengan aksi semena-mena,” tambahnya.

Hingga berita ini dirilis, oknum ustadz tersebut belum bisa dimintai tanggapan. Sementara warga dan keluarga korban mendesak polisi bertindak tegas dan adil.

“Kami tidak butuh pencitraan. Kami butuh keadilan. Jangan biarkan anak-anak tumbuh dengan rasa takut akibat ulah orang dewasa yang semaunya sendiri,” pungkas warga setempat.