Fraksi PPP Tepis Isu Masuk Koalisi Merah Putih

Fraksi PPP Bondowoso menegaskan partai berlambang Ka'bah Tepis Isu Masuk Koalisi Merah Putih(MYN/Faktual.co.id)

BONDOWOSO, FAKTUAL.CO.ID – Fraksi PPP Bondowoso menegaskan partai berlambang Ka’bah tersebut begitu duduk di paripurna sudah menjadi keluarga dengan anggota dari fraksi lainnya.

Artinya, Fraksi PPP bersama fraksi lainnya serta Pj Bupati bersama-sama sepakat memajukan Bondowoso. Namun bukan berarti ini merupakan sikap politik dari Fraksi PPP.

Karena, alat kelengkapan dewan (AKD) dengan Pilkada adalah hal yang beda jauh.

“AKD dengan Pilkada ini beda jauh menurut saya,” jelas Sekretaris Fraksi PPP, Samsul Hadi pada awak media, Kamis (31/10/2024).

Pernyataan ini dilontarkan menyusul adanya isu bahwa Fraksi PPP masuk dalam Koalisi Merah Putih (KMP) DPRD Bondowoso yang disebut merupakan representasi dari Paslon 01 Pilkada Bondowoso 2024. KMP sendiri terdiri dari 40 anggota parlemen dari Fraksi PKB, Golkar, Gerindra.

BACA JUGA :
Selalu Ada Untuk Rakyat, Anggota Koramil 0822/02 Curahdami Gotong Royong Membantu Pembangunan Rumah Warga

Menurutnya, pihaknya bekerjasama dengan semua pihak. Baik fraksi PKB, Golkar, Gerindra jika berbicara tentang AKD yang dinilainya merupakan teknuk kelembagaan politik.

Namun, ini dinilainya beda lagi dengan garis partai yang punya konsep sendiri. Dan seluruh anggota dewan PPP akan mengikuti dengan konsep dan titah partai. Apa pun alasannya.

Ia menegaskan, sejauh ini di fraksi tak pernah ada penugasan, atau pun forum rapat untuk bergabung dengan kelompok atau pun koalisi manapun.

“Ini bukan justifikasi, hanya isudan opini. Jadi saya menanggapi ini silahkan lah, namanya opinj. Karena arus opini itu bias sekali,” jelasnya.

Ia menegaskan, Fraksi PPP harga mati tetap komitmen tegak lurus mengawal keputusan DPP dan DPW PPP yang mewajibkan seluruh kader memenangkan pasangan BAGUS (Bambang – Gus Baqir) dalam Pilkada Bondowoso.

BACA JUGA :
Laksanakan Giat Karya Bhakti Gabungan TNI- Polri dan Pemerintah Desa Pancoran Bondowoso

“Apa yang menjadi keputusan partai itu, harga mati buat kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PPP Bondowoso H. Barri Sahlawi Zain mengatakan, selama lima belas tahun terakhir PPP selalu ditinggalkan dalam kerjasama koalisi di parlemen. Bahkan pada masa pemerintahan Bupati Amin Said Husni – KH. Salwa Arifin (Aswaja) periode 2013-2018 walaupun pasangan Bupati dan wakil Bupati waktu itu berangkat lewat PPP.

“Baguslah, kalau sekarang ada good will (keinginan baik) membangun kerjasama dengan PPP. Itu hal positif dan saya mengapresiasi,” jelasnya.

Namun iaa tegaskan itu tidak ada hubungannya dengan komitmen memenangkan salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati yang sedang berkontestasi saat ini.

Koalisi tersebut merupakan langkah maju di tubuh parlemen dengan mengakomodir seluruh potensi untuk meningkatkan peran dan fungsi DPRD sebagai lembaga wakil rakyat. Mengingat DPRD adalah bagian dari unsur pemerintahan daerah bersama-sama dengan Bupati dan jajaran OPD.

BACA JUGA :
Mulenpun Sudah Mulai di Putar Oleh Satgas TMMD

“Ibaratnya berada dalam satu rumah. Keduanya harus bersatu padu dalam proses-proses pengambilan keputusan kebijakan daerah. DPRD berbeda kamar dengan eksekutif dalam tugas-tugas pengawasan,” jelasnya.

Untuk itu ia akan mendorong melalui pimpinan AKD dari fraksi ppp kedepan agar ada mindset baru, ada terbosan baru. Terlalu bermusuhan seperti pada masa pemerintahan SABAR atau terlalu mesra seperti pada  pemerintahan sebelumnya tentu tidak baik dan rakyat pasti menjadi korban.

**) IIkuti berita terbaru FAKTUAL.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.