Palembang, FAKTUAL.CO.ID – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali menggelar Festival Sriwijaya ke-33 pada 16–18 Mei 2025. Acara tahunan yang mengusung tema “The Glory of Sriwijaya” ini resmi dibuka oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, didampingi Wakil Gubernur H. Cik Ujang, di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Palembang, Jumat (16/05/2025).
“Festival ini menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen Pemprov Sumsel dalam melestarikan budaya dan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi daya tarik untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah ini,” ujar Gubernur dalam sambutannya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Pandji Tjahjanto, S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa Festival Sriwijaya merupakan agenda strategis tahunan yang bertujuan memperkenalkan potensi pariwisata serta kekayaan seni dan budaya lokal kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Festival ini menjadi sarana memperkuat promosi daya tarik wisata, menghidupkan kearifan lokal, serta meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain itu, pelaksanaan festival ini juga mendorong pelibatan masyarakat, memperkuat sinergi antar sektor, dan membuka peluang usaha bagi pelaku UMKM serta pelaku ekonomi kreatif,” ujarnya kepada awak media.
Ragam Pertunjukan Budaya dan Keterlibatan Daerah
Rangkaian acara Festival Sriwijaya ke-33 mencakup berbagai pertunjukan seni dan budaya dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, kompetisi foto dan video, serta bazar UMKM dan produk ekonomi kreatif. Salah satu agenda utama yang paling dinantikan adalah sendratari kolosal The Glory of Sriwijaya, yang merefleksikan kejayaan kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara pada masanya.
“Selain menghadirkan hiburan berkualitas, kami juga ingin mendorong terciptanya lapangan kerja melalui keterlibatan masyarakat dan sektor kreatif,” tambah Pandji.
Warisan Budaya Sebagai Inspirasi Masa Depan
Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa Festival Sriwijaya bukan sekadar ajang seremonial, tetapi merupakan wujud nyata kecintaan terhadap warisan budaya leluhur.
“Festival ini bukan hanya peringatan sejarah, tetapi pengingat bahwa kejayaan masa lalu dapat menjadi semangat dalam menciptakan masa depan Sumsel yang unggul dan berbudaya,” ucapnya.
Festival Sriwijaya tahun ini juga tercatat sebagai salah satu dari 110 agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, sebagai bentuk pengakuan terhadap kualitas penyelenggaraan dan dampaknya terhadap pariwisata nasional.
“Melalui festival ini, kita memperkenalkan kembali Sriwijaya sebagai peradaban besar yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, toleransi, serta kemajuan budaya dan perdagangan,” tegas Herman Deru.
Ajakan untuk Masyarakat Sumsel
Menutup pernyataannya, Gubernur mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk bersama-sama merayakan dan melestarikan kejayaan sejarah Sriwijaya sebagai pijakan dalam membangun masa depan.
“Saya mengundang masyarakat untuk menyemarakkan Festival Sriwijaya ini, sekaligus bersiap menyambut perhelatan besar lainnya, yaitu Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri XVII yang akan digelar di Sumsel pada 5–11 Oktober 2025,” pungkasnya.
(Salman)