Pendahuluan: Saat Jalan di Depan Buntu dan Musuh di Belakang
Dalam hidup, ada kalanya kita merasa terjebak — seperti tidak ada jalan keluar. Itulah yang dialami Nabi Musa AS dan Bani Israil saat mereka dikejar Fir’aun dan tentaranya hingga ke tepi Laut Merah. Di depan lautan luas, di belakang pasukan kejam. Namun, di saat genting itu, Nabi Musa tidak panik — beliau berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT.
Konteks Kejadian: Terjepit Antara Laut dan Tentara Fir’aun
Peristiwa ini tercatat dalam Al-Qur’an Surah Asy-Syu’ara ayat 61-62, ketika Fir’aun mengejar Nabi Musa dan pengikutnya yang hendak menyelamatkan diri dari kekejaman:
“Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, para pengikut Musa berkata, ‘Kita benar-benar akan tersusul.’” (QS. Asy-Syu’ara: 61)
“(Musa) menjawab, ‘Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.’” (QS. Asy-Syu’ara: 62)
Doa Nabi Musa: Bentuk Keteguhan Iman di Tengah Ujian
Walaupun tidak disebutkan doa panjang yang diucapkan Nabi Musa, namun kalimat “Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku” adalah bentuk doa, keyakinan, dan tawakal yang luar biasa.
Doa ini mengajarkan kepada kita:
Percaya penuh kepada pertolongan Allah
Tidak menyerah walau situasi sangat sulit
Meyakini bahwa jalan keluar selalu ada
Mukjizat Laut Terbelah: Bukti Kekuasaan Allah dan Doa yang Mustajab
Setelah doa dan keyakinan Nabi Musa, Allah memerintahkan beliau memukulkan tongkatnya ke laut. Terjadilah mukjizat besar:
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa, ‘Pukullah laut itu dengan tongkatmu.’ Maka terbelahlah laut itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar.” (QS. Asy-Syu’ara: 63)
Inilah bukti bahwa doa yang diiringi keyakinan mampu membuka jalan yang tak terlihat oleh logika manusia.
Pelajaran Hidup dari Doa Nabi Musa
- Tawakal adalah kunci keselamatan
Saat kita buntu, kembalilah kepada Allah seperti Nabi Musa. - Doa adalah kekuatan spiritual
Ucapan pendek penuh iman bisa menjadi doa yang sangat dahsyat. - Jangan terpaku pada logika semata
Di mana manusia melihat akhir, Allah memberi awal yang baru.
Doa Nabi Musa dalam Situasi Sulit Lainnya
Selain doa saat terjebak di laut, Nabi Musa juga dikenal dengan doa-doa lain yang bisa diamalkan:
Doa memohon kemudahan dan kelancaran bicara (QS. Thaha: 25–28):
“Rabbi ishrah li shadri, wa yassir li amri, wahlul ‘uqdatan min lisani, yafqahu qawli…”
Doa memohon pertolongan dan keberanian
“Hasbunallahu wa ni’mal wakil” — “Cukuplah Allah sebagai penolong kami.”
Penutup: Saat Terjepit, Ingat Doa Nabi Musa
Hidup tidak selalu mudah. Tapi seperti Nabi Musa, saat terjebak dan nyaris putus asa, ingatlah: Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Doa, keyakinan, dan tawakal bisa menjadi kunci terbelahnya “lautan” masalah dalam hidup kita.