Bondowoso, FAKTUAL.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso kembali mendapatkan suntikan dana sebesar Rp8,5 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Anggaran besar ini difokuskan untuk mendorong peningkatan mutu bahan baku tembakau dan penguatan sarana pendukung pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Hendri Widotono, menegaskan bahwa dana DBHCHT tahun ini akan menyasar tiga sektor strategis, yakni: peningkatan kualitas bahan baku tembakau, kegiatan prapanen, serta penguatan infrastruktur jaringan irigasi.
“Anggaran ini kami arahkan untuk mendorong produktivitas petani tembakau. Fokus utama kami adalah kualitas hasil panen, efisiensi produksi, dan ketersediaan air di lahan pertanian,” ujar Hendri saat diwawancarai, Selasa (29/7/2025).
Untuk peningkatan kualitas tembakau, Dinas Pertanian akan menggelar penyuluhan terpadu, pendampingan lapangan, dan memberikan bantuan teknologi pertanian ramah lingkungan. Upaya ini diharapkan mampu menghasilkan tembakau dengan mutu lebih tinggi dan harga jual lebih kompetitif.
Di sektor prapanen, petani akan menerima dukungan berupa pupuk organik, pestisida nabati, benih unggul, hingga alat pertanian modern yang mempermudah dan mempercepat proses tanam.
“Petani tembakau harus naik kelas. Kami ingin mereka tak sekadar bekerja keras, tapi juga bekerja cerdas,” tegas Hendri.
Sementara itu, untuk mendukung keberlangsungan usaha tani, dana juga dialokasikan untuk rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi, agar pasokan air tetap terjaga selama musim tanam.
Dinas Pertanian berharap pengelolaan DBHCHT ini bisa tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi petani tembakau di Bondowoso.
“Ini bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap petani. Kami ingin mereka benar-benar merasakan manfaat dari dana yang bersumber dari sektor yang mereka tekuni sendiri,” pungkas Hendri.
Dengan pengelolaan yang profesional dan transparan, program ini diharapkan bisa memperkuat sektor tembakau sebagai penopang ekonomi daerah, sekaligus mendorong Bondowoso menjadi pusat produksi tembakau berkualitas di Jawa Timur.