Pasaman, FAKTUAL.CO.ID – Bupati Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabar AS, berharap momentum peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW mampu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
“Bukan saja secara kuantitatif, terlebih lagi secara kualitatif,” ujar Bupati Sabar saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Taqwa Lubuk Sikaping, Kamis (23/1/2025) malam lalu.
Masjid Jami’ Taqwa Lubuk Sikaping, tempat diselenggarakannya peringatan Israk Mijrad tahun ini, dahulunya berupa sebuah mushala. Peningkatan statusnya menjadi masjid diresmikan oleh Bupati Sabar tahun 2024 lalu.
Tampak hadir antara lain Kakan Kemenag Pasaman Dr.H.Yasril,M.Ag Ketua Baznas Pasaman H.Asnil SE MM, Kabag Kesra, Camat Lubuk Sikaping Lotfriedo Rama,S.STP.MM, Kepala KUA Lubuk Sikaping Abdul Munir,S.Ag dan Lurah Pauh Dedi Rahmadani.
Selain itu juga tampak hadir para tokoh masyarakat, ninik mamak, para pemuda, dan para jamaah serta kaum perempuan, yang tampak tumpah ruah memenuhi ruangan Masjid Jami’ Taqwa.
Dikatakan Sabar dalam acara yang dipandu oleh Ustadz Arie Jundullah itu,
peningkatan keimanan dan ketakwaan secara kualitatif antara lain ditandai dengan sejauh mana setiap individu muslim mampu secara baik melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.
Dalam bahasa lain, dijelaskan Sabar, individu muslim yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah yaitu mereka yang mampu menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan antarsesama umat manusia.
Salah satu wujud peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, menurut Bupati Sabar, antara lain ditandai dengan dorongan yang kuat untuk ikut meramaikan masjid dan rumah peribadatan umat Islam lainnya.
Bupati Sabar juga mengingatkan tentang betapa pentingnya menjaga shalat, sebagai ibadah utama dalam ajaran Islam. “Israk Mikraj yang diperingati tiap tahun esensinya adalah mengingatkan umat Islam tentang betapa pentingnya mendirikan shalat,” ungkap Sabar.
Ustadz Fajri dalam ceramahnya mengungkapkan lagi tentang peristiwa Israk Mikraj. Dijelaskan, Israk Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di tengah malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Mengutip hadist, menurut Ustadz Fajri, perjalanan di tengah malam itu hanya ditempuh Nabi Muhammad SAW dalam waktu sepertiga atau setengah malam saja. “Tidak heran ada yang mencap Nabi Muhammad SAW sudah gila,” katanya.
Sebab, menurut Ustadz Fajri, dalam perjalanan normal kala itu dengan menunggangi kuda sebagai alat transportasi yang paling cepat, kedua tempat itu baru bisa ditempuh dua bulan perjalanan pergi dan pulang.
Penceramah kedua Ustadz DR (HC) Arie Jauharuddin S. Sos.,Mudir PPQ Taajul Hufazh Bukittinggi, mengungkapkan tentang betapa Allah SWT mencintai dua tempat di muka bumi ini, yaitu Mekkah dan Medinah.
Saking cintanya Allah SWT kepada kedua tempat itu, menurut Ustadz Arie, Allah SWT memberi pahala berlipat ganda bagi umat muslim yang mendirikan shalat di kedua tempat dimaksud.
Kendati pun shalat di Mekkah dan Medinah memiliki syarat dan rukun serta jumlah rakaat yang sama dengan tempat lainnya di muka bumi, menurut Ustadz Arie, Allah SWT memberi ganjaran pahala berlipat ganda bila mendirikan shalat di Mekkah dan Madinah. ( Abdi Novirta )