Bupati Bondowoso Dukung Swasembada Pangan Lewat Penanaman Jagung Serentak Bersama Santri se-Jawa Timur

Bupati Bondowoso Dukung Swasembada Pangan Lewat Penanaman Jagung Serentak Bersama Santri se-Jawa Timur
Bupati Bondowoso Dukung Swasembada Pangan Lewat Penanaman Jagung Serentak Bersama Santri se-Jawa Timur

Bondowoso, FAKTUAL.CO.ID – Bupati Bondowoso, H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui partisipasinya dalam gerakan penanaman jagung serentak bersama santri se-Jawa Timur. Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Desa Kerang, Kecamatan Sukosari, dan menjadi bagian dari program strategis pemerintah menuju swasembada pangan tahun 2025. 6 Agustus 2025

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh pondok pesantren se-Jawa Timur dan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui zoom meeting dari Ponpes Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkopimda Bondowoso, pimpinan perangkat daerah, Forkopimcam Sukosari, serta ratusan santri dan pengasuh Ponpes Manbaul Ulum.

BACA JUGA :
Kejari Bondowoso: Aplikasi Jaga Desa Tidak Dibuka untuk Umum, Fokus pada Pengawasan Dana Desa

Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menyampaikan bahwa penanaman jagung ini merupakan bentuk konkret dukungan Polri terhadap program Presiden dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

BACA JUGA :
Penyelenggaraan Kominikasi Sosial Dengan Keluarga Besar TNI Semester I TA. 2023 Kodim 0822 0822 Bondowoso

“Kami bersama jajaran Forkopimda dan masyarakat sekitar tidak hanya melakukan penanaman jagung, tetapi juga menyerahkan bibit kepada pengasuh pesantren sebagai simbol kemandirian pertanian,” tegas Kapolres.

Bupati Hamid Wahid juga menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini.

“Program ini sangat strategis. Tidak hanya memperkuat sektor pertanian lokal, tapi juga membuka ruang bagi pesantren menjadi basis kemandirian ekonomi umat,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan awal, sebanyak 1 hektare lahan dari total 3,5 hektare mulai digarap dengan melibatkan 60 tenaga kerja, terdiri dari ustadz, santri, dan pekerja umum. Penanaman jagung ini diharapkan menjadi tonggak transformasi pesantren menuju pertanian modern berbasis pengetahuan.

BACA JUGA :
Dandim 0822 Bondowoso Dampingi Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim di Lokasi Panen Raya Kopi Bersama Wapres RI

Lebih dari sekadar kegiatan tanam, program ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan keagamaan, namun juga sebagai pelopor kedaulatan pangan dan ekonomi umat di tengah tantangan perubahan zaman. {Mulyono}