Berita  

Dua Remaja dari SMAn 6 Kerinci Menjelma Menjadi Pahlawan Selamatkan Anak Hilang

Aksi cepat dua remaja putri asal SMA Negeri 6 Kerinci, bernama Siti Hadijahni Fitri kelas X.E5 dan Naimah kelas X.E1,

Kerinci, FAKTUAL.CO.ID — Di hari pahlawan yang penuh kehikmatan, Aksi cepat dua remaja putri asal SMA Negeri 6 Kerinci, bernama Siti Hadijahni Fitri kelas X.E5 dan Naimah kelas X.E1, berhasil membantu aparat kepolisian menemukan seorang anak laki-laki yang sempat berjalan sendirian sejauh belasan kilometer dari desanya. Anak tersebut diketahui bernama DA (9), pelajar kelas 3 SD asal Desa Koto Lanang, Kecamatan depati tujuh, Kabupaten Kerinci.

Peristiwa bermula pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, ketika DA meminta uang sebesar Rp2.000 kepada neneknya, Suryani, untuk bermain bersama teman-temannya. Namun, tanpa sepengetahuan sang nenek, bocah itu justru berjalan kaki menuju Desa Tamiai untuk menemui orang tuanya yang sedang berkebun di sana.

Dalam perjalanan, DA sempat menumpang sepeda motor hingga Desa Sebukar, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju arah Sanggaran Agung. Saat tiba di Desa Tanjung Tanah, gerak-geriknya menarik perhatian dua siswi SMA Negeri 6 Kerinci, Fitri dan Naimah.

BACA JUGA :
Tragedi di Jalur Puncak Sungai Penuh–Tapan: Mobil Pick-Up Masuk Jurang, Dua Orang Meninggal Dunia

Melihat anak kecil berjalan sendirian di sore hari, Fitri dan Naimah sempat menghentikan dan menanyakan tujuannya. Namun, DA tak menjawab dan justru berlari. Keduanya kemudian mengambil langkah cepat dengan melapor ke Polsek Danau Kerinci, melaporkan adanya anak kecil yang tampak kebingungan menuju arah Sanggaran Agung.

BACA JUGA :
Operasi Patuh Siginjai 2025 di Kerinci Resmi Ditutup,1.093 Pelanggaran Ditindak Satlantas Polres Kerinci

Menanggapi laporan itu, anggota piket Polsek Danau Kerinci segera melakukan pengecekan dan berhasil mengamankan anak tersebut. Setelah dibujuk dengan sabar, DA akhirnya mau berbicara dan mengaku berasal dari Desa Koto Lanang, hendak menemui orang tuanya di Tamiai.

Dua remaja tersebut menyatakan tindakannya itu iyalah sepontan dari rasa kemanusiaan “kami melihat adek tersebut jalan sendirian,pas di tanya adik itu tidak mau menjawab dan berlari.kami takut adiknya kenapa-kenapa makanya kami lapor saja  kepolisi biar adik nya aman “tegas naimah

BACA JUGA :
PLTA KMH Serahkan Bantuan Obat dan Bahan Medis ke RSUD Kabupaten Kerinci PLTA Kerinci Merangin Hydro

Fitri juga menambahkan bahwa mereka takut adik DA diculik   makanya mereka memberanikan diri lapor ke pihak berwajib” kami berdua takut adiknya di culik,apa lagi hari ini kasus jual beli anak masih viral,dengan melawan rasa tidak berani,kami lansung ke kantor polisi danau kerinci” tegas fitri

Berkat kepedulian dan kepekaan dua remaja tersebut, peristiwa yang berpotensi berbahaya bagi keselamatan anak dapat segera ditangani. Aksi Fitri dan Naimah menjadi contoh nyata bahwa kepedulian sosial dan keberanian bertindak dapat membuat perbedaan besar di tengah masyarakat.

Penulis: HarpaiEditor: Redaksi