Jember, FAKTUAL.CO.ID – Sebuah pemandangan berbeda terlihat di lahan pertanian Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Sabtu (24/5/2025). Kapolres Jember AKBP Bobby Adhimas Condro Putra, S.H., S.I.K., M.Si., turun langsung ke sawah bersama petani dan jajaran Forkopimcam untuk melaksanakan panen raya sekaligus penanaman jagung baru. Aksi ini merupakan bagian dari komitmen nyata mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan sektor pertanian lokal.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Waka Polres Jember Kompol Ferry Dharmawan, S.Psi., S.I.K., Kepala Bulog Jember M. Ade Saputra, jajaran PJU Polres Jember, Ketua HKTI Jember Moh. Soleh, Forkopimcam Wuluhan, seluruh kepala desa se-Kecamatan Wuluhan, serta berbagai elemen masyarakat. Mereka bersama-sama menyambut panen jagung yang telah ditanam sekitar tiga bulan sebelumnya dan melanjutkan kegiatan dengan penanaman benih baru secara simbolis.
Kapolres Jember menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam kegiatan pertanian merupakan bentuk sinergi nyata antara aparat dan masyarakat. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan, termasuk di sektor pertanian. Harapannya, program seperti ini bisa terus dikembangkan dan ditiru oleh wilayah lain,” ujar AKBP Bobby.
Setelah panen dan penanaman, rombongan juga mengunjungi fasilitas penggilingan jagung serta UMKM binaan Polsek Wuluhan yang menunjukkan integrasi pertanian dengan penguatan ekonomi lokal. Langkah ini dinilai mampu memberikan nilai tambah bagi hasil panen sekaligus menciptakan peluang usaha baru bagi warga sekitar.
Kepala Bulog Jember, M. Ade Saputra, dalam sambutannya menyatakan kesiapan pihaknya dalam menyerap hasil panen warga. “Bulog siap membeli jagung dari petani lokal. Ini adalah bentuk dukungan kami untuk menstabilkan harga dan memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Polres Jember menunjukkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting dalam membangun ketahanan pangan daerah. Keakraban antara aparat, pemerintah, dan masyarakat yang terjalin dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan pembangunan berbasis pertanian.
Sumber ROHMAN
