Pendidikan Inklusi Terus Dikuatkan, Walikota Probolinggo Lounching Unit Layanan Disabilitas, Ini Harapannya

Probolinggo, FAKTUAL.CO.ID
Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar Seminar Nasional serta Louching Rumah Inovasi Guru ( 1900 Karya Inspirasi Guru) Sekaligus Moment Launching ULD Bidang Pendidikan juga Lounching Aplikasi Gespro Cetar Perkasa.
Sebagai Komitmen Mendukung Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Tahun 2025.Sabtu ( 17/5/25) pagi
Lounching ULD Pendidikan ini dibuka secara resmi oleh Walikota Probolinggo,dr,Aminuddin yang dihadiri juga oleh Bunda PAUD dr Evariani, OPD dilingkungan Pemkot Probolinggo, Kepala Cabdin Propinsi Jatim, Kemenag Kota Probolinggo, Pengawas, Kepala Sekolah, guru pendamping dan para undangan.
Sementara itu Narasumber Seminar Nasional sekaligus Guru Besar Universitas Negeri Malang Prof.DR.Ibrohim M,Si beserta Dosen Mata Kuliah Management Seminar Pelatihan S2, Managemen Pendidikan Prof.DR.Nurul Ulfatin, M.Pd.

BACA JUGA :
Ajak Semua Pihak Antisipasi Wabah PMK, Pj Gubernur Tinjau Pasar Hewan Ternak di Kota Probolinggo

Pendidikan inklusi di Kota Probolinggo terus dikuatkan, Salah satunya dengan peluncuran Unit Layanan Disabilitas (ULD) di Kantor Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo.
Unit layanan tersebut nantinya akan konsentrasi menangani pendidikan siswa inklusi, Mulai dari asesmen hingga proses transisi ke sekolah reguler.
Walikota Probolinggo dr H Aminuddin menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Dinas Pendidikan, beserta seluruh panitia atas terselenggaranya kegiatan ini.Seminar ini adalah momen sangat penting bukan hanya sebagai momen ilmu, tetapi juga sebagai ruang strategis untuk menguatkan kualitas pendidikan yang relevan dengan tantangan abad ke 21.
” Anak anak kita adalah generasi digital yang tumbuh dalam ekosistem teknologi dinamis. Pendekatan pembelajaran Deep Learning yang menekankan pada pemahaman mendalam, kolaborasi, kreatifitas serta pemecahan masalah menjadi kunci agar pembelajaran tidak hanya bersifat hafalan, tetapi bermakna dan transformatif,” ucap Aminuddin.
Disinggung soal ULD ( Unit Layanan Disabilitas), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr Siti Romlah, S.Si, M.Pd mengatakan, pembangunan ULD sesuai dengan amanat pemerintah pusat untuk menyediakan layanan siswa disabilitas, Insfrastruktur bangunan nya memanfaatkan gedung SDN Jati 1 Kecamatan Mayangan. “Penerapan pendidikan inklusi ini akan menyasar seluruh sekolah,” ungkapnya.

Dr.Siti Romlah menyebut sudah menyiapkan tenaga guru dan sejumlah profesional untuk menangani siswa disabilitas. Dia menyampaikan akan membuka layanan asesmen.” Layanan itu akan memberikan rekomendasi yang tepat terkait langkah pendidikan anak penyandang disabilitas.
Misalnya, rekomendasi untuk di sekolah reguler atau sekolah luar biasa (SLB).
Pasalnya, tidak semua siswa disabilitas bisa dimasukkan ke sekolah negeri. Kendati, sekolah negeri tidak boleh menolak siswa disabilitas.
Namun, dalam beberapa kasus, siswa disabilitas harus lebih dulu menjalani treatment khusus sebelum akhirnya masuk sekolah reguler.
Bahkan, beberapa siswa disabilitas harus mejalani pendidikan di SLB. “Perlu asesmen agar bisa memetakan kebutuhan siswa, Jangan sampai nanti masuk sekolah reguler malah terjadi bullying, “Yang terpenting itu mengkampanyekan penyelenggaraan pendidikan inklusi yang layak dan berkualitas di Kota Probolinggo”, ujarnya.(Mamad)