Kepala Sekolah SMK N 2 Palembang Angkat Bicara Terkait Jebolnya Pagar Dinding Sekolah

Palembang, FAKTUAL.CO.ID – Kepala Sekolah SMKN 2 Palembang, H. Suparman S.Pd.,M.Si berikan klarifikasi terkait banjir yang dialami oleh warga di sekitar yang diakibatkan jebolnya dinding pagar sekolah karena tidak dapat menahan air sehingga meluap ke pemukiman warga.

Suparman mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan agar hal tersebut tidak terjadi dengan menimbun sepanjang 40 meter agar pagar kuat menahan air yang membludak, namun karena tidak adanya saluran air akhirnya dinding pagar jebol karena tidak kuat menahan tekanan air.

“Namanya air, turunnya ke tempat yang rendah, yang jelas itu tanah tempat yang dijadikan rawa-rawa atau penampungan air. Seharusnya ada saluran air untuk mengeluarkan air tapi karena saluran aliran air tidak ada lagi sehingga menimbulkan air membludak di dalam Sekolah akhirnya terjadi hal yang tidak kita inginkan (Banjir),” Ujar Suparman saat dikonfirmasi awak media di ruang kerja, Senin (03/03).

BACA JUGA :
SPMB SMP Negeri 42 Palembang Mulai di Buka

Sebelumnya, pihak sekolah sudah mengantisipasi ke Dinas PUPR kota Palembang dan Dinas terkait lainnya untuk mencari solusi, salah satu nya dengan membangun kolam retensi tapi karena tanah milik provinsi, Pemerintah kota Palembang tidak dapat melakukannya, sementara Pemerintah Provinsi tidak memiliki anggaran untuk membangun kolam retensi tersebut.

BACA JUGA :
Pertemuan Tim Komisi XII DPR RI Dengan Agenda Keamanan Pasokan dan Distribusi BBM Serta LPG di Sumbagsel

“Sebagusnya itu dibuat kolam retensi, dibuat jogging track, kemudian ada saluran air baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk mengurangi debit air yang ada di dalam. Saya sudah buat proposal ke PUPR kota, sudah mengusulkan ke Dinas provinsi untuk solusi,” Terangnya.

Pihaknya meminta warga agar tidak menyalahkan sekolah karena sekolah itu tempat pendidikan, fokus mendidik anak bukan fokus untuk ngurusin banjir. Untuk permasalahan tersebut, Ia menghimbau warga agar berkonsultasi dengan pihak Kelurahan dan Kecamatan untuk mencarikan solusi agar hal ini tidak terulang kembali.

BACA JUGA :
Pembagian Hadiah Mandiri School’s Talent Tahun 2025 di Kota Palembang

“Sebenernya tugas kami di pendidikan hanya ngurusin anak sekolah, fokus ke pendidikan anak sekolah, kalau urusan lingkungan masak mau dilibatkan. Memangnya SMK ini punya dana untuk itu, apalagi katanya mau minta kompensasi. Kompensasi apa?, kalau dana, itu dari pemerintah bukan dari SMK 2,” Pungkasnya. ( Harto)