Berita  

Sambut Ramadhan, Bupati Sabar AS Ikuti Arak-arakan dari Tanjung Alai Menuju Pauah Durian Tinggi  di Lubuk Sikaping

Pasaman, FAKTUAL.CO.ID – Bupati Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabar AS, mengikuti arak-arakan di sepanjang jalan kampung di Kota Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Jumat (28/2/2025)

Prosesi tersebut bagian dari kegiatan balimau menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah, yang dilakukan kaum Dt. Majo Indo. Balimau merupakan ritual mensucikan diri untuk menyambut bulan yang penuh ampunan itu.

Prosesi dimulai dari rumah gadang di Jorong Tanjung Alai menuju Masjid Raya Pauh Durian Tinggi,  semuanya berlokasi di Kota Lubuk Sikaping.

BACA JUGA :
Sebuah Truk Colt Diesel Masuk Jurang di Rimbo Malampah Pasaman

Prosesi arak-arakan itu sendiri diikuti oleh sejumlah ninik mamak yang memakai pakaian adat lengkap, alim ulama, bundo kanduang, pemuda-pemudi dan lainnya.

Dalam arak-arakan terlihat, Bupati Sabar dengan memakai baju koko berwarna putih dan stelan celana berwarna gelap, tampak mengambil posisi paling tengah di antara rombongan pawai.

Di samping kiri dan kanan Bupati Sabar terlihat ninik mamak dengan memakai pakaian kebesaran adat lengkap. Sementara di barisan kedua terlihat alim ulama, tokoh masyarakat, bundo kanduang dan lainnya.

BACA JUGA :
Baznas Pasaman Ajak Warga yang Mampu Membayar Zakat

Juga tampak dalam rombongan arak-arakan itu sejumlah perempuan berpakaian bundo kanduang menjunjung nampak yang berisikan aneka makanan.

Sepanjang perjalanan, tampak semua peserta arak-arakan terus melempar senyum ke anggota masyarakat yang berdiri di sisi kiri dan kanan jalan yang dilewati untuk menyaksikan pawai itu dari dekat.

Seorang tokoh masyarakat menyatakan kegiatan tersebut rutin diselenggarakan oleh masyarakat setempat, yang pelaksanaannya dilakukan menjelang hari pertama puasa Ramadhan.

“Itu bagian dari kegiatan balimau,” ujar tokoh masyarakat itu. Dijelaskan, balimau merupakan ritual yang diwarisi secara turun-temurun, yang dimaksudkan untuk mensucikan diri menyambut bulan Ramadhan.

BACA JUGA :
Bupati Pasaman Sabar AS, Pimpin Apel Organik ASN Kabupaten Pasaman

Tokoh masyarakat lain menyebutkan, selain memiliki nilai relijius, kegiatan tersebut juga berpotensi menjadi salah satu daya tarik pariwisata. “Bisa dikategorikan dengan wisata reliji,” ungkapnya.

Tokoh masyarakat tersebut berharap agar kegiatan itu terus dilestarikan. “Banyak nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” tambahnya.

( Abdi Novirta )

**) IIkuti berita terbaru FAKTUAL.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.
Penulis: Abdi NovirtaEditor: Egha