Daerah  

Ratusan Massa Aliansi Nias Terang Gelar Aksi Unjuk Rasa Di Kantor PLN UP3 Nias Gunungsitoli

Kepulauan Nias, FAKTUAL.CO.ID – Ratusan massa Aliansi Nias Terang yang tergabung dari beberapa LSM diantaranya yakni DPC GRIB Jaya Gunungsitoli, DPC Pemuda Peduli Nias (PPN) Kota Gunungsitoli, LSM Gempur, Projo Nias, LSM Gempita, LSM Penjara, LSM GMBI, LSM Bakornas, LSM GBN, Markas Cabang Laskar Merah Putih Nias, DPP Ormas Omoda, MPC PP Nias Barat, LSM PKN, LSM Somasi dan dari media, melakukan aksi unjukrasa menuntut PT PLN membatalkan rencana relokasi mesin PLTG 25 MW di Gunungsitoli, Selasa (06/08/2024)

Para pengunjuk rasa menuntut PT (Persero) PLN membatalkan rencana relokasi PLTG 25 MW yang ada di Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli untuk dipindahkan keluar daerah pulau Nias dhi ke Sulawesi

Dalam orasinya, pimpinan aksi dari Aliansi Nias Terang, Darwis Zendrato menyatakan pihaknya menolak dengan keras pemindahan PLTG 25 MW keluar pulau Nias

Ia mengharapkan agar PLN tidak mengorbankan masyarakat Nias akibat kebijakan sepihak PLN, karena PLTG dimaksud merupakan aset vital dalam menyuplai energi listrik di Kepulauan Nias, karena PLTG dimaksud merupakan komitmen Presiden RI Joko Widodo untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat pada saat kunjungan kerja di kepulauan Nias tanggal 20 Agustus 2016

BACA JUGA :
Pasang Surut Usaha Ayam Petelur, Kades Sukarame Selalu Optimalkan BUMDes

Selain itu, Ketua LSM Gempita kepulauan Nias, Sabarman Zalukhu, dalam orasinya menyesali adanya rencana PLN merelokasi PLTG dari Nias keluar Pulau Nias karena menurutnya hal tersebut tidak tertuang dalam RUPTL 2021-2030.

Sabarman Zalukhu meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mencopot Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, karena membuat kebijakan sepihak tentang rencana relokasi PLTG.

Berikut tuntutan dari para pengunjung rasa antara lain :

  1. Menolak keras rencana pemindahan mesin PLTG 25 MW keluar dari Pulau Nias, termasuk seluruh mesin dan perangkat PLTD 10 MW yang sudah ada di Teluk Dalam Nias Selatan
  2. Menuntut Pemerintah RI dan PLN untuk menghentikan diskriminatif yang merelokasi PLTG 25 MW, Kebijakan ini tidak hanya menyakiti hati masyarakat Nias tetapi juga memperlihatkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan dasar akan akses listrik yang memadai
  3. Relokasi PLTG 25 MW akan berdampak negatif pada perekonomian Kepulauan Nias, menolak keras tindakan tersebut karena akan menghambat pertumbuhan ekonomi serta mengurangi minat investasi yang sangat penting bagi perkembangan pulau Nias tercinta ini
  4. Menuntut kepada PLN untuk segera menyelesaikan pemasangan jaringan listrik di Desa-Desa yang masih belum teraliri, akses listrik adalah hak dasar yang harus dipenuhi untuk kesejahteraan dan perkembangan masyarakat di seluruh wilayah kepulauan Nias
  5. Menuntut dan meminta PLN untuk segera menyerahkan dokumen pengadaan barang dan Jasa TA 2023 dan TA 2024 untuk seluruh wilayah kerja PLN di seluruh Indonesia
BACA JUGA :
Polres Nias Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Toba di 3 Kabupaten Dan 1 Kota Tahun 2024

Menanggapi pernyataan sikap yang disampaikan para pengunjung rasa itu, Senior Manager PT PLN Nusantara Power UP Belawan, Handoko menegaskan, bahwa tidak ada rencana relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 25 MW keluar daerah Kepulauan Nias, dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (persero) tahun 2021-2030.

Menurut beliau, RUPTL yang telah ditetapkan memuat berbagai rencana dan strategi pengembangan sektor kelistrikan yang sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masing-masing wilayah.Tegas Handoko

Pantauan Media ini, Tampak pada aksi tersebut, massa melakukan konvoi keliling Kota Gunungsitoli dimulai dari Lapangan Merdeka, Jalan sirao, Jalan Kelapa, Jalan Diponegoro, Lapangan Pelita, Jalan Karet, Jalan Pancasila, Jalan Sudirman dan berakhir di depan Kantor PLN UP3 Nias di Jalan Gomo Kelurahan Pasar.

BACA JUGA :
Ciri-ciri Lingkungan yang Membentuk Budaya Korupsi

Konvoi rombongan aksi yang terdiri dari mobil komando, mobil khusus alat musik tradisional Nias, dan ratusan sepeda motor. Sepanjang konvoi, massa aksi terus meneriakkan penolakan terhadap relokasi PLTG 25 MW keluar daerah Pulau Nias

Sesampainya di depan Kantor PLN UP3 Nias, rombongan massa aksi langsung diterima oleh Maneger PLN UP3 Nias, Revi Aldrian didampingi jajarannya dengan pengawalan ketat sejumlah personel dari Polres Nias.

Aksi unjuk rasa aliansi ini terlihat dengan sangat bersemangat tertib dan saling menghargai dengan mengawali pemukulan seperangkat alat musik tradisional Nias seperti gong, gendang dan diakhiri dengan maena bersama yang turut diikuti oleh pihak PLN, dan personel pengamanan dari Polres Nias.(Trh)

**) IIkuti berita terbaru FAKTUAL.CO.ID di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.